Analisis Pengaruh Kampanye Public Relations #SaveGBK dan Identitas Sosial Pada Sikap Jakmania Depok

Abstract

Persija Jakarta berulangkali mendapat sanksi dari PSSI berupa larangan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) karena ulah suporternya, The Jakmania. The Jakmania melancarkan kampanye public relations #SaveGBK untuk menertibkan anggota dan memperbaiki citra. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kampanye #SaveGBK dan identitas sosial pada sikap anggota Jakmania. Teori yang digunakan adalah Image Restoration Theory. Penelitian ini menggunakan metode campuran paralel konvergen, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota Jakmania dan melakukan wawancara dengan pimpinan suporter yang terlibat dalam kampanye. Populasi survei adalah anggota The Jakmania Depok, yang walaupun tidak tinggal di Jakarta, mendukung Persija sebagai klub sepak bola Jakarta dan berpartisipasi dalam kampanye. Penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan kampanye public relations #Save GBK dengan sikap The Jakmania. Hal tersebut membuktikan bahwa program perbaikan dari dalam organisasi dan kepemimpinan yang mampu mengelola jaringan komunikasi dapat menertibkan para anggotanya. Meski mayoritas responden memiliki orang tua berasal dari suku Betawi, identitas sosial kesukuan tidak berpengaruh terhadap sikap responden. Substansi penelitian ini berupa usulan kebijakan pada The Jakmania agar membangun strategi pendekatan dengan media melalui tim khusus media relations guna memperbaiki citra dan promosi organisasi.

The Effect Of The #AwasModus Campaign At @bankbca Tiktok On Community Financial Literacy

“…As for previous research entitled "Analysis of the Influence of the #SaveGBK Public Relations Campaign and Social Identity on the Attitudes of Jakmania Depok" (Kaligis et al, 2020) views that the things that drive the success of the campaign's influence are participatory and integrative by involving research subjects and having a mutual relationship, namely as fellow Persija fans. Meanwhile, the things that are the biggest supporters of the influence of the #AwasModus campaign are the most respondents giving an assessment on the invitation to refuse if they get a fraud mode with a percentage of 59.2% or 119 respondents strongly agreeing.…”

“…In addition to the previously discussed research, there are many campaign activities carried out in Indonesia and have often been researched, but generally have messages related to social health issues such as the Covid-19 pandemic (Ardy & Natalia, 2022;Dyatmika, 2021;Mutma et al, 2022), then there are also campaigns that raise issues related to the environment (Rahmadhani & Mayangsari, 2022;Rohman, 2021). And many campaigns also lead to the realm of politics (Baharuddin et al, 2021;Laras & Fuady, 2021), and campaigns that represent a group (Kaligis et al, 2020) or even campaign activities that are often carried out by product brands (Indah et al, 2022;Putra & Candraningrum, 2021;Putri & Listiani, 2022). Most of them examined the impact of the campaign message on attitude, purchase intention, and awareness.…”

Manajemen Kampanye Public Relations Dalam Sosialisasi Program Tanggap Covid-19

“…Dalam ilmu Kehumasan, Humas memiliki landasan untuk membuat strategi MANAJEMEN KAMPANYE PUBLIC RELATIONS DALAM SOSIALISASI PROGRAM TANGGAP COVID- 19 Muhammad Saifulloh dan Muhammad Fikri Lazuardi yang terintegrasi dari fungsi dan peran Humas. Strategi tersebut dapat digunakan untuk membantu menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi perusahaan.…”

“…Pentingnya peran Humas dalam suatu organisasi maupun perusahaan ini menjadikan Humas sebagai pihak yang mampu menyusun strategi komunikasi yang salah satunya berupa Kampanye Public Relations. karena kampanye Public Relations dipercaya mampu memperbaiki citra suatu perusahaan dan efektif digunakan sebagai strategi PR (Kaligis, 2020) Permasalahan utama yang dihadapi Humas PT Pelabuhan Tanjung Priok saat ini adalah Selain maslaah komunikasi, Komunikasi yang memainkan peran penting dalam menyampaikan informasi secara langsung atau tidak langsung (Hogg, 2018: 111).bergesernya atau berubahnya sistem dan pola kerja perusahaan yang merupakan imbas dari fenomena pandemi Covid-19 yang sedang terjadi. Humas wajib dibekali dengan kompetensi dasar Kehumasan yang maskimal guna merencanakan strategi, kampanye, hingga merangkul beberapa divisi dan pihak yang berkepentingan untuk mampu menghadapi fenomena Covid-19 ini.…”

“…Dari ketiga penyataan informan kunci ke-1 yaitu Ibu Amanda Maulina dan dua informan pendukung ke-2 yaitu Dhiyah dan ke-3 Wiyono maka dapat disimpulkan bahwa pernyataan tersebut memberikan gambaran tentang masalah yang terjadi saat pandemi Covid-19 yang menyebabkan bergesernya pola kerja dan tata kelola perusahaan yang perlu disosialisasikan atau dikampanyekan kepada internal perusahaan dan para stakeholder (pelanggan) terkait pencengahan serta penanggulangan virus Covid-19 dan juga kegiatan operasional perusahaan tetap berjalan normal meskipun dengan beberapa perubahan mekanisme didalamnya. Pihak perusahaan telah melakukan interaksi dan koordinasi serta menerima banyak masukan dan saran dari pihak-pihak yang kredibel dan berkepentingan guna optimalisasi kerja serta pencegahan virus Covid- 19 Proses pengembangan tahap-tahap perencanaan suatu pelaksanaan program kegiatan kampanye Public Relations secara keseluruhan meliputi tujuan, publik sasaran dan pesan-pesan yang efektif, baik betujuan jangka panjang (strategi) maupun berbentuk secara micro (individual) dalam pelaksaan jangka pendek dengan tujuan khusus (taktik) dapat dilaksanakan secara bersama-sama melalui proses 10 tahapan atau rangkaian perencanaan kampanye secara logis. (Gregory, 2004:36 (Suryanto, 2015).…”