2019 is the year of Ahok's return after serving a prison sentence of 2 years. It is still embedded in people's memories of how the character of Ahok as a leader is very different from the character of leaders in Indonesia. The purpose of this study is to analyze Ahok's communication style while serving as the Governor of DKI Jakarta in terms of the context of cross-cultural communication. The method used in this study is qualitative by analyzing online news that displays Ahok's communication style. In addition, this study also uses literature studies in the form of previous research literature that examines Ahok's communication style. The results showed that based on cross-cultural perspectives, Ahok as an official and or political elite used Low Context Culture (LCC) communication style. Ahok displays a communication style that is outspoken or to the point. He paid little attention to the value system. If he considers that other people wrong, then he does not hesitate to say it without caring what he expressed is contrary to the values adopted by the people of Indonesia. However, there are several Ahok communication styles that do not conform to the characteristics of the LCC, namely when speaking Ahok tends to use non-formal language with high voice intonation.
Land destination is ideally for people's welfare but it is actually under the control of some corporations. As a result, land conflicts increase year by year in Indonesia. However, these are frequently overlooked. Despite the land conflicts are handled, these discredit peasants. The peasants are the ones who always get lost when their opponents are large corporations or the government itself. Therefore, the birth of peasants' resistance movement is a form of their defense and rebellion. A peasant resistance movement in Indonesia is the peasant movement carried out by STTB (United Telukjambe Peasants Association). The STTB association carried out a suicide action in front of Presidential Palace. It was the most extreme action that Indonesian peasant unions had ever done. The research goal is to analyze fantasy themes that the STTB peasants have when they have physical clashes with PT. Pertiwi Lestari. The theory used in this research is the Symbolic Convergence Theory with the Basic Concept level. The research method is a qualitative case study approach. The research analysis in this paper is Fantasy Theme Analysis (FTA). The data collection techniques in this research are the Forum Group Discussion (FGD), interviews and observations. The research results show that the fantasy themes that the STTB peasants have are a common fate, a feeling of togetherness, freedom to work on land and to own house, fighting for land rights. These fantasy themes can be used as communication strategies and therefore, the STTB peasants become more solid and integrated.
Persija Jakarta berulangkali mendapat sanksi dari PSSI berupa larangan bermain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) karena ulah suporternya, The Jakmania. The Jakmania melancarkan kampanye public relations #SaveGBK untuk menertibkan anggota dan memperbaiki citra. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh kampanye #SaveGBK dan identitas sosial pada sikap anggota Jakmania. Teori yang digunakan adalah Image Restoration Theory. Penelitian ini menggunakan metode campuran paralel konvergen, teknik pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada anggota Jakmania dan melakukan wawancara dengan pimpinan suporter yang terlibat dalam kampanye. Populasi survei adalah anggota The Jakmania Depok, yang walaupun tidak tinggal di Jakarta, mendukung Persija sebagai klub sepak bola Jakarta dan berpartisipasi dalam kampanye. Penelitian ini menyimpulkan adanya keterkaitan kampanye public relations #Save GBK dengan sikap The Jakmania. Hal tersebut membuktikan bahwa program perbaikan dari dalam organisasi dan kepemimpinan yang mampu mengelola jaringan komunikasi dapat menertibkan para anggotanya. Meski mayoritas responden memiliki orang tua berasal dari suku Betawi, identitas sosial kesukuan tidak berpengaruh terhadap sikap responden. Substansi penelitian ini berupa usulan kebijakan pada The Jakmania agar membangun strategi pendekatan dengan media melalui tim khusus media relations guna memperbaiki citra dan promosi organisasi.
AbstrakPerkembangan teknologi telah mengubah proses komunikasi, tak terkecuali pada aspek promosi. Proses promosi yang semula banyak dilakukan secara tatap muka kini telah dimediasi dengan media komputer atau biasa disebut dengan CMC (Computer Mediated Communication). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi bentuk promosi Cap Go Meh Bogor Street Festival yang dilakukan oleh akun Instagram @cgmbogor_fest. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah etnografi virtual. Melalui metode observasi mendalam secara virtual yang telah dilakukan, diketahui bahwa panitia Cap Go Meh Bogor Street Festival melakukan promosi pariwisata melalui akun @cgmbogor_fest dengan mengunggah poster digital, poto, video dan potongan poto. Dari keempat bentuk promosi digital pada akun @cgmbogor_fest, poster menjadi alat promosi utama karena dalam poster terdapat beberapa informasi, diantaranya tentang waktu dan tempat pelaksanaan festival, pengisi acara, nomor kontak yang dapat dihubungi serta media sosial yang dapat ditelusuri. Penggunaan media sosial menjadi salah satu media yang seringkali digunakan untuk promosi pariwisata dikarenakan dapat meningkatkan awareness masyarakat untuk dapat hadir ke suatu tempat secara nyata dengan bantuan informasi dari dunia maya.Kata Kunci: CMC, etnografi virtual, instagram, promosi pariwisata, social media marketing AbstractTechnological developments have changed the communication process, including the promotion aspect. The promotion process, which was previously done face- to-face, has now been mediated by computer or commonly known as CMC (Computer Mediated Communication). The purpose of this study was to identify the form of the Bogor Street Festival Cap Go Meh promotion carried out by the Instagram account @cgmbogor_fest. The method used in this research is virtual ethnography. Through a virtual in-depth observation method that has been carried out, it is known that the committee of the Cap Go Meh Bogor Street Festival promotes tourism through the @cgmbogor_fest account by uploading digital posters, photos, videos and photo grid. Of the four forms of digital promotion on the @cgmbogor_fest account, digital poster is the main promotional tool because in the poster there is some information, including the time and place of the festival, the performers, contact numbers and contactable social media. The use of social media is one of the media that is often used for tourism promotion because it can increase public awareness to be able to present a real place with the help of information from cyberspace. Keywords: CMC, instagram, social media marketing, tourism promotion, virtual etnography
Telah terjadi pergeseran cara dalam melakukan perlawanan petani. Dahulu, aktivis petani hanya mengandalkan cara konvensional seperti demonstrasi ke lapangan untuk menuntut hak mereka. Saat ini cara lama itu didukung pemanfaatan digitalisasi, yaitu dengan menggunakan media sosial. Salah satu media sosial yang digunakan sebagai medium perlawanan petani adalah Instagram. Instagram digunakan oleh Akmisosial, sebuah organisasi politik independen, sebagai medium bagi perlawanan petani Telukjambe, Karawang, Jawa Barat yang lahannya telah dirampas oleh pihak swasta secara semena-mena. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penggunaan Instagram sebagai medium perlawanan petani di era digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan Analisis Media Siber (AMS) dengan metode etnografi virtual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlawanan petani yang dilakukan melalui media sosial tidak hanya sebatas jari saja, namun juga dapat menjadi aksi nyata, baik dalam bentuk materi seperti penggalangan dana bagi petani yang sedang berada di pengungsian atau aksi nyata dengan ikut langsung ke lapangan. Hal tersebut dapat ditemukan pada respon-respon yang diberikan oleh followers. Instagram sebagai media sosial yang mengandalkan aspek visual, dengan unggahan berupa foto dan video, mampu menggugah atensi para followers untuk berpartisipasi. Diharapkan kepada aktivis-aktivis perlawanan petani lain agar dapat memanfaatkan media sosial dalam melakukan aksi perlawanan supaya partisipan yang lebih luas dapat terjangkau.Kata-kata Kunci: Analisis Media Siber; era digital; etnografi virtual; Instagram; perlawanan petani
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.