Analisis Pengelolaan Limbah B3 Medis di Rumah Sakit X Kabupaten Mojokerto pada Masa Pandemi Covid-19

Abstract

Hospital X is one of type B hospital which is located in Mojokerto City. Based on data, the amount of medical toxic and hazardous waste at Hospital X was increasing during the covid-19 pandemic, in which this medical toxic and hazardous waste must be managed properly to prevent the occurrence of disease. The purpose of this study was to determine the medical toxic and hazardous waste management system at Hospital X Mojokerto Regency. The type of this research is qualitative descriptive research using form of interview sheets and observation sheets as instruments. The data obtained were primary and secondary data. The stages of data analysis in this research were data reduction, data presentation, and conclusion. The result of this research found that there were 2 stages of medical toxic and hazardous waste management at Hospital X Mojokerto Regency which weren’t in accordance with the Decree of Minister of Forestry and Environment Number 56 of 2015 and the Decree of the Minister of Health of the Republic of Indonesia Number 7 of 2019, that are transportation stage and storage stage.
 Abstrak: Rumah Sakit X merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang berada di Kabupaten Mojokerto. Berdasarkan data, diketahui telah terjadi peningkatan jumlah limbah B3 medis di Rumah Sakit X selama masa pandemi Covid-19, dimana limbah B3 medis ini harus dikelola dengan baik untuk mencegah terjadinya penyakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui sistem pengelolaan limbah B3 medis di Rumah Sakit X Kabupaten Mojokerto. Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner wawancara dan lembar observasi. Data yang diperoleh merupakan data primer dan data sekunder. Tahapan analisa data pada penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa terdapat 2 tahapan pengelolaan limbah B3 Rumah Sakit X Kabupaten Mojokerto yang tidak sesuai dengan PERMEN LHK No. 56 Tahun 2015 dan Permenkes RI No. 2019, yaitu pada tahapan pengangkutan dan tahapan penyimpanan.

Analisis Pengelolaan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) di Indonesia

“…4, No. 2, Februari 2023 negatif yang dapat ditimbulkan dari aktivitas pelayanan rumah sakit salah satunya yaitu timbulan limbah B3 (Putri et al, 2022).…”

TIinjauan Penerapan Pengelolaan Limbah B3 Pada Sektor Kesehatan Di Indonesia Berdasarkan GRI 300

“…Studi yang dilakukan Putri et al (2022) pada salah satu Rumah Sakit di Mojokerto menyebutkan bahwa petugas yang menangani limbah B3 medis sudah memiliki pengetahuan seperti pengertian limbah B3 medis, persyaratan TPS limbah B3 medis, serta cara pengelolaan limbah B3 medis. Namun, masih terdapat pegawai yang belum memahami pengetahuan atas tahapan-tahapan pengelolaan limbah B3 medis serta jenis limbah B3 medis.…”

“…Pada Rumah Sakit X di Mojokerto, salah satu tahap pengelolaan limbah adalah tahap penyimpanan (Putri et al, 2022). Sebelum diserahkan ke pihak ketiga, maka limbah B3 disimpan terlebih dahulu di TPS.…”

“…TPS pada RS X di Mojokerto memiliki penerangan buatan yang baik akan tetapi tidak memiliki ventilasi yang cukup memadai apabila ruangan ditutup. Selain itu, TPS yang ada memiliki jarak yang cukup dekat dengan warung pedagang kaki lima di luar pagar rumah sakit (Putri et al, 2022). Sejalan dengan itu, Marwah et al (2021) menemukan bahwa kinerja pengelolaan limbah B3 pada RSUD KH.…”

“…Tahap penyimpanan juga menjadi salah satu langkah dalam pengelolaan limbah, dan fasyankes harus sangat memperhatikannya. Penyimpanan limbah yang terlalu lama akan menyebabkan masalah kesehatan karena limbah infeksius mengandung mikroorganisme yang dapat masuk ke tubuh manusia (Putri et al, 2022). Lebih lanjut, Putri et al (2022) juga menemukan bahwa pada Rumah Sakit X di Mojokerto memiliki penyimpanan limbah B3 yang dekat dengan pedagang kaki lima di luar pagar.…”