Analisis Perilaku Perawat Dalam Pengendalian dan Pencegahan Health Care Associated Infections (HAIs)

Abstract

Pendahuluan: Ruang perawatan menjadi tempat praktik yang potensial dalam menularkan infeksi baik melalui kontak langsung ketika pasien menerima pelayanan dari perawat, maupun tidak langsung melalui alat, bahan dan fasilitas penunjang yang digunakan dalam mendukung pelayanan keperawatan.
 Tujuan: Mendapatkan deskripsi perilaku perawat dalam pelaksanaan pengendalian dan pencegahan infeksi pada pasien.
 Metode: Menggunakan desain observasional deskriptif. Populasi penelian ini adalah perawat di ruasng rawat inap, dengan jumlah sampel 60 perawat.
 Hasil: Penelitian menunjukan perilaku perawat dalam pencegahan dan pengendalian infeksi masih kurang baik sebanyak (60%).
 Kesimpulan: Tenaga kesehatan terutama perawat harus bisa menerapkan universal precaution dengan baik sehingga dapat menurunkan angka Health Care Associated Infections (HAIs).

Workload with Emergency Installation Nurse Work Stress

“…Diharapkan mereka dapat melakukan penelitian yang lebih spesifik dengan faktor lain yang dapat menyebabkan kepuasan kerja perawat terkait dengan berbagai metode dan analisis data [18]. Ruang perawatan menjadi praktik potensial untuk menularkan infeksi baik melalui kontak langsung ketika pasien menerima layanan dari perawat maupun secara tidak langsung melalui alat, bahan, dan fasilitas pendukung yang digunakan dalam mendukung layanan keperawatan [19]. Pelayanan kesehatan adalah pelayanan publik yang dilakukan oleh organisasi atau fasilitas pelayanan kesehatan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat [20].…”

Nurse Determinants of the Incidence of Nosocomial Infections in Hospitals

“…Kebersihan tangan merupakan salah satu elemen kunci dalam mencegah terjadinya infeksi nosokomial dan melindungi penyakit akibat kerja pada tenaga kesehatan [12]. Ruang perawatan menjadi praktik potensial untuk menularkan infeksi baik melalui kontak langsung ketika pasien menerima layanan dari perawat maupun secara tidak langsung melalui alat, bahan, dan fasilitas pendukung yang digunakan dalam mendukung layanan keperawatan [13]. Infeksi nosokomial terjadi pada saat pasien dirawat inap, sebagai fasilitas layanan kesehatan memiliki peran yang penting dalam memberikan layanan kesehatan yang bermutu, efektif dan efisien serta menjamin patient safety sesuai dengan standar yang ditentukan [14].…”

Behavior Nurse and Infection Prevention and Control

“…Pei nei litian Putra et al (2022) bahwa pei rlu adanya Tim PPI untuk mei ngei tahui bei rhasil atau tidaknya program yang tei lah dijalankan olei h Tim PPI. Banyaknya pei nei litian sei bei lumnya mei njei laskan tei ntang pei ngei tahuan pei rawat tei rkait pei ncei gahan dan pei ngei ndalian infei ksi namun untuk pei rilaku pei rawat tei rhadap pei ncei gahan dan pei ngei ndalian infei ksi masih tei rbatas (Mita et al, 2022).…”

“…Didukung pula dengan penelitian Megawati (2017) Hasil gambaran jenis kelamin perawat didominasi oleh perempuan (72%). Hal ini sejalan dengan penelitian Mita et al (2022) bahwa jenis kelamin perawat di dominiasi oleh perempuan (68,4%). Di dukung juga dengan penelitian Awalia et al (2021) bahwa perawat lebih banyak perempuan (61,9%).…”

“…Berdasarkan hasil gambaran pendidikan perawat di ruang rawat inap sebagian besar berpendidikan D3 (62%). Hal ini sejalan dengan penelitian Mita et al (2022) bahwa Pendidikan perawat di dominasi D3 (61,67%). Didukung oleh penelitian (Ardina et al, 2021) bahwa sebagian besar oleh D3 keperawatan (62,6%) dan profesi ners & S1 (37,4%).…”