Analisis Pola Spasial dan Faktor Pemilihan Lokasi Minimarket di Kabupaten Klaten

Abstract

Perilaku belanja sebagian besar masyarakat terus meningkat. Kenyamanan dan kepraktisan mampu membuat masyarakat memilih minimarket sebagai tempat pusat perbelanjaan. Minimarket merupakan pasar swalayan dengan ukuran antara 300-500 m2 dengan jumlah item barang yang dijual cukup besar dan menerapkan system pengambilan barang sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pola spasial lokasi minimarket dan menganalisis faktor yang mempengaruhi lokasi persebaran minimarket melalui variabel demografi dan jangkauan pelayanan minimarket di Kabupaten Klaten. Teknik pengumpulan data menggunakan tiga metode yakni observasi lapangan, observasi data sekunder dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini digunakan teknik analisis tetangga terdekat (ANN) dengan bantuan aplikasi Arc GIS 10,3. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah pola spasial sebaran lokasi minimarket di Kabupaten Klaten adalah mengelompok. Adapun faktor pemilihan lokasi dilihat dari segi demografis dan jangkauan pelayanan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembangunan minimarket yang jaraknya berdekatan satu sama lain menyebabkan pola sebaran minimarket mengelompok (clustered). Faktor pemilihan lokasi minimarket dipengaruhi oleh variabel demografi dan jangkauan pelayanan. Faktor demografi yaitu semakin padat penduduknya maka peluang pembangunan minimarket semakin besar. Faktor jangkauan pelayanan belum mampu melayani daerah Kabupaten Klaten dengan radius 300 meter per unit minimarket.

Study of Spatial Pattern Distribution of Traditional Markets to Modern Markets in Surakarta City

“…The results of the analysis of the neighbor spatial pattern or Average Nearest Neighbor (ANN) for the distribution of the modern market above obtained the Nearest Neighbor Ratio value = 0.789121 so that the value is < 1, so the classification is included in the clustered pattern. By obtaining the z-Score standard deviation value = -3.784, which means it is not close to 0, it shows significant analysis results and the probability value P-Value = 0.000 with the results of the observed mean distance or the observed average value of 322.77 m. In contrast, the exposed mean distance is the expected average distance of 409.03 m, so it can be accepted that the hypothesis shows These findings align with the results of previous research (Hidayah & Amin, 2021) that analyzing spatial patterns and factors for selecting minimarket locations in Klaten Regency also uses the same method. The results obtained are based on the analysis of the nearest neighbor ANN obtained a critical value (Z-Score) < -2.58 with a Nearest Neighbor Ratio value of 0.677565 where the average distance between minimarkets is 302 m, thus indicating that the location distribution pattern Minimarkets in Klaten Regency are clustered.…”

Analysis of Settlement Distribution Pattern Based on Topography in Balik Bukit Subdistrict, West Lampung Regency

“…This is done by inputting settlement distribution point data as a feature class. The purpose of this technique is to determine the pattern of location distribution automatically, with the assistance of the ArcGIS software application [11].…”

Implikasi Keberadaan Minimarket terhadap Pedagang Tradisional di Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur

“…Perbedaan nyata antara pasar tradisional dan pasar modern adalah penjual dan pembeli pasar modern tidak melakukan kegiatan perdagangan secara langsung. Minimarket merupakan tempat perbelanjaan yang menjual segala kebutuhan sehari-hari manusia dengan pelayanan mandiri yaitu pengambilan barang sendiri, (Hidayah & Amin, 2021) pembeli hanya akan melihat harga barang yang ingin dibeli. Ketika memutuskan untuk membeli suatu produk, pembeli dilayani secara mandiri oleh kasir, berbeda dengan pasar tradisional yang transaksinya langsung diproses dan juga ada tawarmenawar.…”