The fire incidents did not only occur in Sumatra and Kalimantan, but also in Java, including East Java. This study aimed to determine the distribution pattern of forest fire hotspots in Raden Soerjo Grand Forest Park (RSGFP), East Java. Time series analysis method was used to obtain information on fire incidents occurred in RSGFP from 2011-2015. The results showed that hotspots occurred from June to November and increased in August. The hotspots' distribution predominantly occurs in areas with a gentle slope of 8-15%, while the lowest hotspots' distribution occurs in areas with a steep slope of 25-45%. The three implications of this study were that the hotspots' distribution indicated the potential for forest fires in the RSGFP area, the pattern of hotspot distribution can be mapped spatially and temporally, and forest fire mitigation in RSGFP can be carried out based on the spatial and temporal mapping. Kata kunci: Curah hujan, hotspot, kelerengan, kebakaran hutan, Taman Hutan Raya Raden Soerjo
ABSTRAKKebakaran hutan merupakan salah satu faktor penyebab kerusakan hutan dan lahan di Indonesia. Kejadian kebakaran tidak hanya terjadi di Pulau Kalimantan dan Pulau Sumatera akan tetapi juga terjadi di Pulau Jawa, seperti di Jawa Timur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola sebaran titik panas (hotspot) kebakaran hutan di Taman Hutan Raya Raden Soerjo (Tahura R. Soerjo) Jawa Timur. Metode analisis time series digunakan untuk mendapatkan informasi kebakaran yang terjadi di Tahura R. Soerjo dari tahun 2011-2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hotspot terjadi pada Juni sampai November dan mengalami kenaikan pada Agustus. Sebaran hotspot tersebut secara dominan terjadi pada daerah lereng yang landai dengan kemiringan 8-15% dan sebaran hotspot terendah pada daerah lereng yang curam dengan kemiringan 25-45%. Tiga implikasi dari penelitian ini yaitu sebaran hotspot dapat mengindikasikan adanya potensi kebakaran hutan di kawasan Tahura R. Soerjo, pola sebaran hotspot dapat dipetakan secara spasial dan temporal, dan mitigasi kebakaran dapat dilakukan berdasarkan pola sebaran hotspot baik secara spasial atau temporal di kawasan Tahura R. Soerjo.