IntisariKejadian El Nino Kuat tahun 2015 dan La Nina Lemah tahun 2016 sangat berpengaruh terhadap beberapa parameter cuaca di Indonesia seperti kelembapan udara, angin dan curah hujan. Dilihat dari kelembapan udara pada saat El Nino, kelembapan udara memiliki anomali negatif dan pada saat La Nina cenderung anomali positif. Dari pengaruhnya terhadap angin, saat El Nino angin zonal lebih dominan angin timuran, dan angin meridional lebih dominan angin selatan yang menyebabkan berkurangnya suplai uap air di Indonesia. Sedangkan saat La Nina, angin zonal lebih dominan baratan dan angin meridional lebih dominan dari utara. Pengaruh yang jelas terlihat dari adanya fenomena El Nino dan La Nina adalah kejadian hujan di wilayah Indonesia. Pola spasial kejadian hujan di wilayah Indonesia pada tahun 2015 dan tahun 2016 memperlihatkan pengaruh dari fenomena El Nino dan La Nina yang telah terjadi. Data hujan yang digunakan dalam tulisan ini adalah data observasi per 1 jam dari satelit TRMM pada tahun 2015, 2016 dan data historis dari tahun 2001 - 2014. Dari hasil analisis spasial menunjukkan bahwa kejadian El Nino mulai terlihat dampaknya pada musim kering yaitu berupa penurunan curah hujan di bawah normalnya sekitar 50 – 300 mm/bulan terjadi pada bulan Agustus hingga Oktober 2015 terutama di wilayah Indonesia bagian Selatan sedangkan pada musim basah November 2015 – Maret 2016 tidak terlalu signifikan dampaknya. Kejadian La Nina terlihat dampaknya pada bulan September – Desember tahun 2016 dimana terlihat adanya penambahan curah hujan dibandingkan normalnya sekitar 50 – 400 mm/bulan. AbtractThe strong El Nino in 2015 and the weak La Nina in 2016 are very influential on weather in Indonesia. In this case will be seen the influence of them againts relative humidifty, wind, and rainfall. The relative humidity during El Nino tends to be a negative and when La Nina tends to be a positive anomaly. Impact to the wind during El Nino, zonal winds are dominant northern and meridional winds are dominant southern which leads to reduced supply of water vapor in Indonesia. While during La Nina, zonal winds are dominant western and meridional winds are dominant northern. The obvious influence of El Nino and La Nina are the occurrence of rainfall in Indonesia. Spatial pattern of rainfall events in Indonesia can show the effects of the El Nino and La Nina. Rainfall data used in this paper are the observation data from TRMM Satellite hourly from 2001 – 2016. Data were analyzed by monthly and seasonal analysis. From the result of spatial analysis shows the impact of El Nino began on dry season. That is decrease of rainfall below the normal around 50 – 300 mm/month occurs in August to October 2015, especially in southern Indonesia. while in wet season November 2015 – March 2016 the impact is not significant. The impact of La Nina is seen in September – December 2016, where there is an increase of rainfall above the normal around 50 – 400 mm/month.
IntisariTanaman Kelapa Sawit (Elais sp) adalah sumber utama minyak nabati sesudah kelapa di Indonesia. Tanaman tersebut merupakan komoditi andalan ekonomi Indonesia karena selain merupakan penghasil devisa, kelapa sawit merupakan salah satu alternatif upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui pembukaan lapangan pekerjaan dan lapangan usaha. Distribusi tanaman kelapa sawit di Indonesia dapat dijumpai di setiap pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Jawa. Pada tahun 2013, dari total luas perkebunan kelapa sawit sebesar 9,14 juta hektar, sekitar 65% berada di pulau Sumatera, disusul Kalimantan (31%), Sulawesi (3%), kemudian Jawa dan Papua di bawah satu persen. Tanaman kelapa sawit tergolong ke dalam tanaman xerophyte yang dapat beradaptasi dengan kondisi air yang kurang, walaupun demikian tanaman tetap akan mengalami gejala stres air pada saat musim kemarau yang berkepanjangan. Salah satu upaya untuk mengantisipasi musim kemarau panjang dan kebakaran lahan yaitu dengan melakukan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). Penerapan TMC di Indonesia sudah dilakukan sejak tahun 1979 dengan berbagai tujuan, yaitu menambah curah hujan untuk mengatasi kekeringan, pengisian air waduk untuk irigasi dan PLTA; mengurangi curah hujan untuk mengatasi banjir; longsor; dan mengurangi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan. Simulasi proyeksi curah hujan dengan skenario pelaksanaan TMC 120 hari dilakukan di wilayah Riau, Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara sebagai daerah dengan luas perkebunan sawit terbesar di Indonesia. Hasil dari simulasi tersebut adalah menghitung besarnya jumlah curah hujan tahunan yang dapat dihasilkan apabila dilakukan TMC 120 hari pada bulan April-Mei 2014 dan Agustus-September 2014 dengan asumsi tingkat pertambahan hujan ketika berada pada periode penyemaian awan sebesar 30%. Berdasarkan hasil simulasi curah hujan dengan skenario pelaksanaan TMC 120 hari, untuk wilayah Riau akan didapatkan penambahan curah hujan sebesar 198 mm/tahun, wilayah Kalimantan Tengah sebesar 254 mm/tahun dan wilayah Sumatera Utara sebesar 233 mm/tahun. Abstract Palm (Elais sp) is the main source of vegetable oil after coco in Indonesia. This plant is mainstay commodity of Indonesia because in addition to foreign exchange earner, palm oil is one alternative efforts to improve the welfare of society through the opening of employment and business field. Distribution of palm oil plantations in Indonesia can be found in every island like Sumatra, Kalimantan, Sulawesi and Java. In 2013, total area of palm oil plantations amounted to 9.14 million hectares, approximately 65% were on the island of Sumatra, Kalimantan followed (31%), Sulawesi (3%), then Java and Papua under one percent. Palm oil plants belonging to the plant xerophyte that can adapt to conditions that are less water, however the plant will continue to experience symptoms of water stress during the long dry season. One effort to anticipate the long dry season and forest fires by performing the Weather Modification Technology. Application of this technology in Indonesia have been carried out since 1979 with a variety of purposes, namely to rain enhancement to overcome drought, filling water reservoirs for irrigation and hydropower; reduce rainfall to overcome floods; landslides; and reduce smog from forest fires and land. Simulation of rainfall projection with applying weather modification technology for 120 days in Riau, Central Kalimantan, and North Sumatra as the area with the largest palm oil plantations in Indonesia. Result of this simulation is to calculate the amount of annual rainfall if weather modification for 120 days applied in April-May 2014 and AugustSeptember 2014, assuming growth rate when cloud seeding period is 30%. Based on this simulation resulted for Riau regoin will get additional rainfall 198 mm/year, Central Kalimantan Region 254 mm/year and North Sumatra Region 233 mm/year
IntisariBalai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BB-TMC) BPPT bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melakukan kegiatan Intensive Observation Period (IOP) selama puncak musim hujan pada tanggal 18 Januari - 16 Februari 2016 di wilayah Jabodetabek. Salah satu peralatan yang digunakan untuk observasi adalah Radiometer dan Radiosonde. Pada penelitian ini akan difokuskan bagaimana perbandingan hasil dari pengukuran Radiometer dan Radiosonde selama kegiatan IOP terutama untuk parameter temperatur dan kelembapan relatif. Hasil dari perbandingan pada profil atmosfer di lapisan tertentu terlihat adanya data yang mempunyai kecenderungan jauh dan tidak memiliki kedekatan nilai. Untuk pengukuran temperatur dengan radiometer jika dibandingkan dengan radiosonde, korelasi data semakin kecil di lapisan atas, sebaliknya jika untuk pengukuran kelembapan relatif, korelasi data di lapisan atas lebih tinggi daripada korelasi data di lapisan bawah. Sedangkan jika dibandingkan pada satu waktu antara radiometer dan radiosonde menunjukkan kecocokan untuk kedua data, meskipun kecocokan data kelembapan relatif lebih kecil dibandingkan data temperatur. AbstractNational Laboratory for Weather Modification (BB-TMC) BPPT has colaborated with Meteorological Climatology and Geophysic Agency (BMKG) in conducting Intensive Observation Period (IOP) during the peak of rainy season in Jabodetabek area on January 18th- February 16th 2016. One of the tools used in the observation is Radiometer and Radiosonde. This study will focus on comparison result between Radiometer and Radiosonde measurement during IOP especially for temperature and relative humidity parameters. The result in a particular layer of profile atmosphere indicates that the data tends to deviate away. The temperature difference measured using radiometer and radiosonde in the upper layer shows smaller value than that in the lower layer. In contrast, the correlation for relative humidity data in the upper layers is higher than in the lower layers. Meanwhile when compared at one time indicate a good match for both data, although the data matches of the relative humidity are lower than the temperature data.
Melalui program Sistem Inovasi Nasional (SINas) oleh Kementerian Ristek Dikti telah dilakukan inventarisasi Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang ada di seluruh Indonesia melalui penyusunan sistem informasi waduk/danau PLTA berbasis webGIS, yang mampu menyajikan informasi mengenai lokasi, kondisi hidrologi dan cuaca serta karakteristik fisik catchment area untuk masing-masing lokasi PLTA. Dari hasil monitoring data curah hujan serta analisis data hidrologi di setiap lokasi PLTA, diketahui sekitar 80% PLTA yang ada di seluruh Indonesia (kecuali yang ada di wilayah Aceh dan Sumatera Utara) mengalami defisit air akibat berkurangnya curah hujan sejak bulan Mei – Agustus sebagai dampak fenomena El Nino kuat yang mempengaruhi iklim global pada tahun 2015. Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) telah banyak dimanfaatkan untuk menjaga ketersediaan air waduk/danau, baik untuk keperluan irigasi maupun PLTA. Output penelitian ini juga menghasilkan Peta Rencana Waktu Pelaksanaan TMC untuk Mitigasi Bencana Kekeringan di Indonesia dan Peta Rencana Waktu Pelaksanaan TMC untuk Pengisian Waduk/Danau PLTA di Indonesia.Kata Kunci: Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), Sistem Informasi, Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC)=Through the National Innovation System (SINas) by the Ministry of Research Technology and Higher Education has conducted an inventory of Hydroelectric Power Plant which exist throughout Indonesia through the development of an information system reservoir / lake Hydroelectric Power Plant based WebGIS, which is able to present information about the location, hydrology and weather as well as physical characteristics of the catchment area for each location Hydroelecric Power Plant. From the results of the monitoring of rainfall data and analysis of hydrological data at each location Hydroelectric Power Plant, known to about 80% Hydroelectric Power Plant that exist throughout Indonesia (except in Aceh and North Sumatra) experienced water deficit due to reduced rainfall since the month of May to August as the impact Strong El Nino phenomena that affect the global climate in 2015. Weather Modification Technology (TMC) has been used to maintain the availability of water reservoirs / lakes Hydroelectric Power Plant, both for irrigation and hydropower. The output of this research also generates Execution Time Plan Map of TMC for Drought Mitigation in Indonesia and Execution Time Plan Map of TMC for filling Reservoir/ Lake Hydroelectric Power Plant in Indonesia.Keywords: Hydroelectric Power Plant, System Information, Weather Modification Technology (TMC)
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2025 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.