2022
DOI: 10.33096/woh.vi.137
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Analisis Triger Perilaku Penggunaan Napza pada Pelajar

Abstract: Meningkatnya jumlah penyalahguna Napza yang merupakan zat berbahaya termasuk pada kalangan pelajar memerlukan perhatian dan kepedulian dari segenap pihak untuk “memerangi” secara bersama terutama dalam upaya pencegahan dan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dimensi pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai triger dalam perilaku penyalahgunaan napza dengan jumlah informan penelitian sebanyak 5 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang Kabupa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2023
2023
2023
2023

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 1 publication
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Orang yang tingkat pengetahuannya tinggi berpeluang tujuh kali lebih patuh dalam menjalankan pengobatan dibanding dengan orang dengan tingkat pengetahuan rendah (19) . Pengetahuan merupakan salah satu trigger dalam perilaku yang mendorong seseorang untuk bertindak (20) . Diagnosa PJK yang dipahami sebagai "penyempitan" dalam penelitian ini menimbulkan kekhawatiran pasien dan keluarganya sehingga melakukan segala macam cara untuk sembuh seperti berobat secara tradisional sebagai second opinion, adapula yang melakukan pantangan yang berlebihan dengan membatasi asupan makanannya hanya mengkonsumsi nasi merah dan gula merah saja.…”
Section: Pembahasanunclassified
“…Orang yang tingkat pengetahuannya tinggi berpeluang tujuh kali lebih patuh dalam menjalankan pengobatan dibanding dengan orang dengan tingkat pengetahuan rendah (19) . Pengetahuan merupakan salah satu trigger dalam perilaku yang mendorong seseorang untuk bertindak (20) . Diagnosa PJK yang dipahami sebagai "penyempitan" dalam penelitian ini menimbulkan kekhawatiran pasien dan keluarganya sehingga melakukan segala macam cara untuk sembuh seperti berobat secara tradisional sebagai second opinion, adapula yang melakukan pantangan yang berlebihan dengan membatasi asupan makanannya hanya mengkonsumsi nasi merah dan gula merah saja.…”
Section: Pembahasanunclassified