ABSTRAK Kualitas pelayanan dimulai dari kebutuhan pelanggan dan berakhir pada persepsi pelanggan. Citra kualitas pelayanan yang baik menitiberatkan pada sudut pandang atau persepsi pelanggan. Dalam pelayanan kesehatan, kualitas pelayanan menempatkan pasien sebagai pihak yang mengkonsumsi dan menikmati jasa pelayanan kesehatan termasuk yang paling menentukan kualitas jasa. Dengan penilaian kualitas maka mendorong pasien untuk menjalin ikatan hubungan yang kuat dengan pemberi layananan. Tujuan penelitian ini adalah untuk untuk mengetahui kehandalan, jaminan, bukti fisik, sikap ramah, dan daya tanggap terhadap kepuasan pasien rawat jalan di RSUD Kota Makassar Sulawesi Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif dengan jumlah sampel sebanyak 186 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan kehandalan terhadap kepuasan pasien rawat jalan (p=0,002), ada hubungan jaminan terhadap kepuasan pasien rawat jalan (p=0,000), ada hubungan bukti fisik terhadap kepuasan pasien rawat jalan (p=0,000), tidak ada hubungan antara sikap ramah terhadap kepuasan pasien rawat jalan (p=0,353), ada hubungan daya tanggap terhadap kepuasan pasien rawat jalan (p=0,001).Kata Kunci: Kehandalan; Jaminan; Bukti fisik; Sikap ramah; Daya tanggap; Kepuasan
This study aims to analyze the factors that influence the occurrence of individual cognitive dissonance in the community towards condoms in the city of Makassar through a quantitative approach to analytical design. The location of the study was in Makassar City on the grounds that Makassar City had the largest HIV and AIDS cases in South Sulawesi, the level of condom use was still very low, the HIV / AIDS epidemic rate was very high in the last 3 years, especially in the pattern of HIV and AIDS transmission through sex heterosexual. The results found that religious norms, cultural values and experience of condom use have an influence on the occurrence of individual cognitive dissonance towards the condom and experience of condom use is the most dominant factor affecting the occurrence of individual cognitive dissonance in the condom.
Background: During the COVID-19 pandemic that has hit the world including the Indonesia since March 2020, it may not reduce the quality of public health services at the Community Health Center for visiting people on the one hand, however, on the other hand, it is still necessary to prioritize the safety of patients and health workers. Health services at the Community Health Center during the Covid-19 Pandemic will be very different from the situation before COVID-19.Methods: The research was conducted using quantitative research with a descriptive approach which was carried out at the Pontap Community Health Center, Palopo City for 3 months, namely September to November 2020.The population in this study were all patients who visited the Pontap Community Health Center in Palopo City at the time of the study with a sample of 130 people who were determined using purposive sampling technique.Results: The results of the study showed the reliability of health workers in the good category was 93.8%, the health worker assurance in the good category was 90.0%, tangibles displayed by health workers was more in the good category, namely 88.5%, empathy for health workers was 93.8%, good responsiveness of 90.0%.Conclusions: So it is concluded to provide recommendations, namely for health workers to maintain professionalism at work, especially during the COVID-19 pandemic and increase their attention to patients in terms of building good communication between health workers and the public.
Meningkatnya jumlah penyalahguna Napza yang merupakan zat berbahaya termasuk pada kalangan pelajar memerlukan perhatian dan kepedulian dari segenap pihak untuk “memerangi” secara bersama terutama dalam upaya pencegahan dan pengendaliannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji secara mendalam dimensi pengetahuan, sikap dan tindakan sebagai triger dalam perilaku penyalahgunaan napza dengan jumlah informan penelitian sebanyak 5 orang. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Binanga Karaeng Kecamatan Lembang Kabupaten Pinrang dengan subjek penelitian yakni kalangan pelajar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki pelajar masih rendah sehingga menjadi triger untuk berperilaku sebagai penyalahguna Napza. Sikap yang dimiliki pelajar yang cenderung menerima ketika ditawari untuk menggunakan Napza menjadi triger untuk berperilaku sebagai penyalahguna Napza. Tindakan pelajar penyalahguna Napza dalam mengkonsumsi Napza merupakan perwujudan dari rendahnya pengetahuan tentang bahaya menggunakan Napza dan sikap menerima ketika ditawari untuk menggunakan Napza. Dengan demikian maka disarankan kepada pemerintah untuk terus menerus melakukan upaya edukasi dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentangg Napza bagi masyarakat secara umum dan remaja secara khusus. Selain itu disarankan pula kepada masyarakat untuk tidak bersikap permisif terkait keberadaan penyalahguna Napza.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.