Latar Belakang: Kerangka evaluasi sistem informasi kesehatan harus mempertimbangkan manusia dan organisasi. Selain itu, sistem informasi kesehatan juga perlu didukung dan dilengkapi dengan teknologi. Organisasi di bidang kesehatan harus memiliki kemampuan untuk mempersiapkan pekerja atau staf untuk beradaptasi dengan teknologi baru atau perubahan yang mungkin terjadi. HOT-Fit memiliki tiga aspek dan dimensi yang berbeda di setiap aspeknya. Dalam aspek teknologi, ada tiga dimensi: (1) kualitas sistem; (2) kualitas informasi; (3) kualitas layanan. Dalam aspek manusia, ada dua dimensi: (1) penggunaan sistem; dan (2) kepuasan pengguna. Dalam aspek organisasi, ada dua dimensi: (1) struktur; dan (2) lingkungan.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berbagai analisis evaluasi system informasi dengan metode Hot-Fit di puskesmas Indonesia.
Metode: Untuk menyusun informasi dalam artikel ini yakni dengan melakukan pencarian dan penyaringan sumber artikel yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan, yakni referensi merupakan jurnal yang bersumber dari Google Scholar dan atau Sinta dengan maksimal tahun penerbitan yaitu 10 tahun terakhir dengan topik serupa yakni Analisis Evaluasi Sistem Informasi P-Care dengan Metode Hot-Fit Model pada Puskesmas di Indonesia
Hasil: Review dari berbagai artikel penelitian sebelumnya terkait dengan evaluasi system informasi dengan metode Hot-Fit di Puskesmas di Indonesia menghasilkan berbagai informasi, diantaranya yaitu bahwa penerapan dari sistem manajemen informasi pelayanan kesehatan yang menggunakan human organization fit model (Hot-Fit model) di berbagai pusat kesehatan di Indonesia memiliki berbagai tantangan, hambatan, kesulitan dan kendalanya masing-masing. Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti berusaha untuk memberikan perbaikan rekomendasi terhadap sistem manajemen informasi pelayanan kesehatan agar bisa menjadi lebih baik kedepannya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan diantaranya: merekomendasikan upaya perbaikan sistem, pelatihan terhadap staff yang bekerja dengan system, mengembangkan fitur aplikasi agar sistem lebih menarik dan memudahkan rekapitulasi data, modifikasi dan peningkatan terbaru dalam kualitas system, pemantauan dan evaluasi penggunaan rutin, membuat kebijakan tentang proses penulisan dan keakuratan input data, membuat buku petunjuk yang mudah dipahami serta berbagai upaya-upaya perbaikan lainnya.
Kesimpulan: Penerapan dari sistem manajemen informasi pelayanan kesehatan yang menggunakan human organization fit model (Hot-Fit model) di berbagai tempat pusat kesehatan memiliki berbagai tantangan, hambatan, kesulitan dan kendalanya masing-masing.