Analysis of Marketing Channels and Price Effect to Rice Marketing Efficiency in Aceh, Indonesia

Yunus, Mukhlis; Syahputra, Hendra

doi:10.12695/jmt.2013.12.2.6

Cited by 4 publications

(4 citation statements)

References 9 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Farmer's Share (FS) = (Pf/Pr) 100% (10) Description: Pf : Farmer price Pr : Consumer price Marketing efficiency can be seen based on the Technical Efficiency Index (TEI) and Economic Efficiency Index (EEI) for each marketing channel [13]. Based on the TEI and EEI values, it can be seen which marketing channel is the most efficient.…”

Section: R/c = Tr/tcmentioning

confidence: 99%

“…Channel IV with one marketing agency, namely collecting traders, was technically and economically the most efficient channel. The size of the Technical Efficiency Index is influenced by marketing costs incurred and the distance travelled, and the Economic Efficiency Index is affected by marketing costs incurred and the marketing benefits obtained at each marketing agency [13].…”

Section: Marketing Analysis Of Semi-organic Rice Farmingmentioning

confidence: 99%

See 1 more Smart Citation

Production and marketing of semi organic rice in Bantul Regency Special Region of Yogyakarta

2021

View full text Add to dashboard Cite

Semi-organic rice farming utilizes natural ingredients and considers ecological and health factors but still uses chemicals in a small proportion. It has become a transition to organic rice farming. This research aims to analyze the production costs, income, profit, and feasibility of farming, identify marketing channels, and analyze the marketing efficiency of semi-organic rice in Bantul Regency. A total of 60 semi-organic rice farmers were selected using the Multistage Random Sampling method, while 11 traders were obtained based on the Snowball method. The farming feasibility analysis was based on Revenue Cost Ratio (R/C) and Break Even Point (BEP) criteria, while the marketing efficiency analysis was based on Technical Efficiency Index (TEI) and Economic Efficiency Index (EEI). The results uncovered that with a land area of 2,000 m2, semi-organic rice farming incurred production costs of IDR 4,319,801, generating an income of IDR 4,590,438 and profit of IDR 2,245,817. Semi-organic rice farming in Bantul Regency was feasible based on the R/C and BEP criteria. There were seven marketing channels for semi-organic rice in Bantul Regency, and on all channels, the farmer’s share was > 50%. Marketing channel IV was the most efficient channel, both technically and economically.

show abstract

Section: R/c = Tr/tcmentioning

confidence: 99%

Section: Marketing Analysis Of Semi-organic Rice Farmingmentioning

confidence: 99%

Production and marketing of semi organic rice in Bantul Regency Special Region of Yogyakarta

2021

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Rendahnya pendapatan berbanding terbalik dengan harga pasar di tingkat gudang/eskportir sebagaimana disebutkan pada paragrap sebelumnya. Ini sesuai pendapat Yunus & Syahputra (2013) bahwa sebagian besar produksi pertanian saat ini masih kurang ekonomis dan mensejahterakan rumah tangga petani. Menurut Dalimunthe.…”

Section: Pendahuluanunclassified

Margin dan Efisiensi Pemasaran Cabe Jamu di Kabupaten Sumenep

Hasan,

Ihsannudin,

Destiarni

2024

ma. mimb. agribisnis. jurnal. pemikir. masy. ilm. berwawasan. a

View full text Add to dashboard Cite

ABSTRAKCabe jamu mempunyai potensi pasar ekspor yang sangat besar dan harga yang tinggi, tetapi sebagian petani di Sumenep berniat untuk tidak melanjutkan usahatani cabenya karena pendapatn yang diperoleh tidak banyak. Besar kecilnya pendapatan petani dapat dipengaruhi oleh saluran pemasaran produk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui saluran pemasaran, marjin, dan efisiensi pemasaran cabe jamu di Sumenep mulai dari petani sampai eksportir. Penelitian dilakukan di Kabupaten Sumenep sebagai produsen cabe jamu terbesar di Madura. Responden penelitian adalah petani yang diambil dengan teknik purposive sampling dan lembaga pemasaran (pedagang perantara, dan eksportir) diambil dengan teknik snowball sampling. Instrumen yang dugunakan untuk mengumpulkan data primer adalah kuisioner. Saluran pemasaran dianalisis secara deskriptif sedangkan margin dan efisiensi pemasaran dihitung dengan formula yang diadopsi dari refrensi. Efisiensi pemasaran diukur dengan indikator farmer's share, rasio biaya dan keuntungan, dan indeks efisiensi pemasaran model Acharya. Hasil penelitian menunjukan terdapat tiga tingkat saluranvpemasaran yaitu 0tingkat, 1-tingkat model A (perantaranya pedagang besar dan tujuan ahir produsen jamu), B (perantaranya pedagang besar dan tujuan akhir eksportir), C (perantaranya pengolah dan tujuan ahir eksportir), dan 2tingkat dimana pedagang perantaranya adalah pengumpul kecil dan besar. Marjin pemasaran terbesar ada pada saluran 1-tingkat model C (Rp 31.000), sedangkan saluran lainnya Rp 4000. Semua indikator efisiensi menunjukkan bahwa semua saluran pemasaran sudah efisien.Kata kunci: efisiensi pemasaran, farmer share, margin pemasaran, saluran pemasaran

show abstract

“…Analisis tipe saluran pemasaran menunjukan perbedaan aktivitas, pelaku pemasaran yang terlibat, entitas, informasi dan sumberdaya yang digunakan dalam pemasaran (Airee et al, 2020). Menurut (Yunus & Syahputra, 2013), pola distribusi beras di Provinsi Aceh melibatkan 6 rantai pemasaran dan tergolong tidak efisien sebab terjadi disparitas harga yang cukup besar antara petani dan konsumen akhir. Pada pasar beras perkotaan, peran pedagang grosir dapat ditingkatkan fungsi pemasarannya menjadi agroindustri.…”

Section: Margin Pemasaran Beras Perkotaanunclassified

Studi Pola Distribusi dan Margin Pemasaran pada Beras Kemasan Best Seller di Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia

Yusri

Septya

Andriani

2021

Agro. Bali. Agric. J.

View full text Add to dashboard Cite

Ketiadaan produksi padi menyebabkan ketersediaan beras di Kota Pekanbaru secara keseluruhan didatangkan dari berbagai daerah lumbung padi di Indonesia, baik dalam maupun luar Provinsi Riau. Keberagaman asal beras ini membentuk pola distribusi dan keberagaman jenis dan merek beras yang beredar di pasar beras perkotaan. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pola distribusi dan perbandingan margin beras kemasan (Best Seller) di pasar beras perkotaan. Metode penelitian yang digunakan yakni survey pada 20 responden yang dipilih secara purposive dengan prinsip keterwakilan pada setiap level lembaga pemasaran. Metode analisis yang digunakan yakni analisis deskriptif kualitatif dan deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pola distribusi beras melibatkan tiga rantai dan dua rantai lembaga pemasaran. Berdasarkan analisis pemasaran, diketahui bahwa margin pemasaran total pada beras Merek Anak Daro dan Merek Topi Koki berada di bawah harga jual yakni Rp 1.500 dan Rp 2.200 serta nilai efisiensi pemasaran di bawah 100% yakni 2,30 dan 3,67 sehingga termasuk kategori pemasaran yang efisien. Efisiensi pemasaran beras ini memberi gambaran peluang perkembangan agroindustri beras di Kota Pekanbaru sehingga mendukung ketahanan pangan regional.

show abstract

Analysis of Marketing Channels and Price Effect to Rice Marketing Efficiency in Aceh, Indonesia

Cited by 4 publications

References 9 publications

Production and marketing of semi organic rice in Bantul Regency Special Region of Yogyakarta

Production and marketing of semi organic rice in Bantul Regency Special Region of Yogyakarta

Margin dan Efisiensi Pemasaran Cabe Jamu di Kabupaten Sumenep

Studi Pola Distribusi dan Margin Pemasaran pada Beras Kemasan Best Seller di Kota Pekanbaru, Riau, Indonesia

Contact Info

Product

Resources

About