Analysis of Students’ Mathematical Communication Ability by Using Cooperative Learning Talking Stick Type

Abstract

This research aims to describe the students' mathematical communication ability by using cooperative learning talking stick type. This research conducted at one of junior high school in Asahan-North Sumatera-North Sumatera. This research used posttest experimental class design as the method to obtain data. The indicators used to measure mathematical communication ability in this research arranged in three, as follows: 1) the ability of explaining a mathematical problem into figure; 2) the ability to explain mathematical problem situations by own words; 3) the ability of stating a mathematical problem in writing into mathematical models and doing calculation to solve the problem. The result found from this research is there are the differences in the students' way of answering the problem even though the learning model and the instrument used is same. Keywords: Cooperative Learning, Mathematical Communication Ability,Talking Stick Type AbstrakPenelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan komunikasi matematis siswa dengan pembelajaran kooperatif tipe talking stick. Penelitian ini diadakan di salah satu sekolah menengah pertama di Asahan--Sumatera Utara. Penelitian ini menggunakan desain kelas eksperimen dengan posttes untuk mengumpulkan data. Indikator yang digunakan untuk mengukur kemampuan komunikasi matematis dalam penelitian iniyaitu: 1) kemampuan untuk menjelaskan persoalan matematika kedalam bentuk gambar/ visual; 2) kemampuan untuk menjelaskan persoalan matematika kedalam bahasa sendiri; 3) kemampuan untuk menentukan dan membuat model matematika yang sesuai dari persoalan matematika tertulis serta melakukan perhitungan untuk menyelesaikan persoalan matematika tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat perbedaan karakteristik cara siswa menjawab soal, walaupun model pembelajaran dan instrumen yang digunakan sama. 1989Cobb, Yackel, & Wood, 1992).Kist (Clark, Jacobs, Pittman, & Borko, 2005) stated that in general effective communication ability should be possessed by students in all subject matters and not only in mathematics, that is communication is important in all subject also in life. Mathematics as a vehicle for education, not only can be used to achieve one goal such as to educate students but can also form the personality of students and develop certain skills. Mathematics is abstract and deductive science, mathematics is a knowledge that studying patterns, shapes, and structures and mathematics are the human activity. According to Permendiknas No. 22 (2006) the purpose of learning mathematics are: "(1) memahami konsep matematika. Menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3) memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi...

Peningkatan Hasil Belajar Melalui Penerapan Metode Pembelajaran Snowball Throwing Pada Pelajaran Pengetahuan Bahan Makanan

“…Pendidik harus dapat membangkitkan semangat belajar peserta didik untuk mengikuti pembelajaran sehingga peserta didik tidak hanya sebagai pendengar dan peserta didik tidak bermain sendiri tetapi akan terus konsentrasi pada pelajaran. Metode pembelajaran yang melibatkan peran aktif peserta didik diharapkan dapat meningkatkan motivasi peserta didik, keaktifan peserta didik, membangun rasa percaya diri dan rasa tanggung jawab peserta didik untuk belajar sehinggga hasil pembelajaran dapat terus meningkat (Sari, 2017;Ulya et al, 2020;Yoserizal & Rahmi, 2019). Salah satu tipe pembelajaran kooperatif adalah dengan tipe snowball throwing.…”

Model Pembelajaran Open Ended Sebagai Solusi Untuk Memaksimalkan Hasil Belajar Matematika Siswa Sd

“…Bardasarkan temuan dari hasil penelitian Astuti & Leonard (2012) menyatakan bahwa kemampuan komunikasi matematika dapat dilatihkan sehingga adanya peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika. Untuk mengukur kemampuan komunikasi matematika terdapat tiga indikator, yakni : mampu memvisualisasikan gambar yang didasarkan dari hasil kemampuan menjelaskan masalah matematika, mengemukakan gagasan dengan menggunakan bahasa sendiri berdasarkan dari hasil analisis masalah matematika dan dapat menuliskan simbol serta melakukan perhitungan dalam mencari solusi penyelesaian masalah yang dihadapi (Sari: 2017).…”

Qualitative Analysis of Metacognition Ability and Creativity Thinking with Jigsaw Cooperative Learning Model

“…Students can develop the positive relationships among his friends who have different capabilities, to help friends who have difficulty in understanding mathematical concepts and improve self-esteem of student [14].…”