Perubahan kurikulum di Indonesia menyebabkan guru harus beradaptasi dengan tuntutan kurikulum yang baru. Kurikulum 2013 yang diterapkan di Indonesia saat ini tidak berjalan dengan lancar sesuai dengan harapan pemerintah. Salah satu yang menjadi kendala implementasi kurikulum 2013 adalah kesulitan guru dalam menyiapkan perangkat pembelajaran sesuai kurikulum baru. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesulitan yang dialami oleh guru sekolah menengah pertama dalam mengembangakan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2103, serta untuk mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan, dan solusi untuk mengatasi kesulitan tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Subjek penelitian adalah kepala sekolah dan guru di kota merauke yang berasal dari 20 sekolah dasar, 12 sekolah menengah pertama dan 8 sekolah menengah atas se-kota merauke. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket, wawancara dan dokumentasi perangkat pembelajaran guru. Analisis data dalam penelitian ini meliputi reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian diperoleh bahwa guru di kota Merauke mengalami kesulitan dalam mengembangakan perangkat pembelajaran berdasarkan kurikulum 2013. Kesulitan-kesulitan guru antara lain dalam (1) pengembangan indikator pencapaian kompetensi, (2) penyusunan skema pencapaian kompetensi dasar, (3) pengembangan kegiatan apersepsi, (4) pengembangan aktivitas kegiatan inti, (5) perancangan kegiatan menarik kesimpulan, dan (6) penyusunan penilaian. Penelitian menyimpulkan bahwa guru masih memerlukan pelatihan pengembangan perangkat kurikulum 2013 khususnya pada penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran.