Rumah merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia selain sandang (pakaian) dan pangan (makanan). Terpenuhinya kebutuhan dasar tersebut, menunjukkan tingkat kesejahteraan seseorang. Seberapa besar kesejahteraan tersebut dapat dilihat dari harga sewa rumah yang ditawarkan oleh orang tersebut. Ketika individu tersebut mampu menyewakan rumah, maka individu tersebut dianggap memiliki pendapatan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan akan rumah. Secara tidak langsung, jika harga sewa rumah di suatu lingkungan atau daerah tertentu murah, maka orang yang menyewakan rumah tersebut ABSTRAK Pertumbuhan penduduk Indonesia yang cukup tinggi mendorong masyarakat untuk melakukan urbanisasi yang membuat daerah perkotaan (urban area) berkembang pesat dan menimbulkan aglomerasi perkotaan serta ikut mempengaruhi perkembangan pembangunan perumahan dan harganya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi harga sewa rumah di area aglomerasi Yogyakarta yang terdiri dari karakteristik rumah tangga, karakteristik rumah, dan karakteristik spasial tempat tinggal. Data yang digunakan berasal dari survei rumah tangga mengenai konsumsi energi dan pemilihan moda dari anggota rumah tangga yang dilakukan di Provinsi Yogyakarta pada awal tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode Hedonic Price dengan Ordinary Least Square (OLS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pendapatan, pengeluaran untuk energi, luas bangunan rumah, jenis lantai keramik, jenis lantai kayu, jenis atap genteng, jarak rumah dengan halte, jarak rumah dengan CBD berpengaruh terhadap harga sewa rumah.