Apolipoprotein B (ApoB) levels reflect the total number potentially atherogenic particles that can predict cardiovascular risk. The purpose of this study was to assess if the ApoB in obese subjects is associated with inflammatory markers. This cross-sectional study was conducted on 80 obese patients at H. Adam Malik Hospital, Medan, Indonesia. Results: Of the 80 patients studied, the average age was 38.95 + 8.13 years old. There was a strong positive correlation between ApoB and triglycerides (r=0.44, p<0.001), low-density lipoprotein cholesterol (r=0.74, p<0.001), and HOMA-IR (r=0.31, p=0.005), however not with the inflammatory markers; adiponectin (r=-0.23, p=0.41) and Chemerin (r=0.021, p=0.851). In obesity, ApoB significantly associated with lipid and insulin resistance, as a risk factor for cardiovascular disease.Abstrak. Kadar Apolipoprotein B (ApoB) mencerminkan jumlah total partikel aterogenik potensial yang dapat memprediksi risiko kardiovaskular. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai apakah APoB pada subjek obesitas dikaitkan dengan penanda inflamasi. Penelitian cross-sectional ini dilakukan pada 80 pasien obesitas di Rumah Sakit H. Adam Malik, Medan, Indonesia. Hasil: Dari 80 pasien yang diteliti, usia rata-rata adalah 38,95 + 8,13 tahun. Ada korelasi positif yang kuat antara ApoB dan trigliserida (r = 0,44, p <0,001), kolesterol lipoprotein densitas rendah (r = 0,74, p <0,001), dan HOMA-IR (r = 0,31, p = 0,005), namun tidak dengan penanda inflamasi; adiponectin (r = -0,23, p = 0,41) dan Chemerin (r = 0,021, p = 0,851). Pada obesitas, ApoB secara signifikan terkait dengan resistensi lipid dan insulin, sebagai faktor risiko penyakit kardiovaskular.