2022
DOI: 10.31219/osf.io/mg3fs
|View full text |Cite
Preprint
|
Sign up to set email alerts
|

Ariya atthangika magga sebuah metode jalan tengah untuk mengatasi ekstremisme: kajian dalam bingkai Agama Buddha

Abstract: Tujuan penelitian dirumuskan untuk mendeskripsikan konsep ekstremisme, mendeskripsikan jenis dan bentuk ektremisme dan mendeskripsikan cara untuk mengatasi ekstremisme dalam bingkai ajaran agama Buddha. Metode dalam penelitian ini adalah kepustakaan (library research) dengan pendekatan analisis teks dan interorestasi teks atau sering disebut hermeneutika. Sumber primer dalam penelitian ini adalah kitab suci Tripitaka, sumber sekunder dan tersier dari buku-buku referensi ilmiah, jurnal, majalah, surat kabar yan… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Pemahaman yang kurang akan melahirkan sikap keagamaan yang tidak baik. Sebagai contoh munculnya sikap-sikap fanatisme, bahkan melahirkan ekstrimisme yang merupakan pandangan atau kepercayaan seseorang yang bersifat rendah dan melampaui batas kewajaran yang mementingkan kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya untuk mencapai tujuan hidupnya (Parjono, 2022). Apabila hal ini terus berkembang tentunya akan menciptakan perilaku-perilaku yang kurang baik dilingkungan masyarakat, seperti penghinaan atas penganut agama lain, kekerasan verbal, hingga fisik terhadap seseorang ataupun kelompok yang memiliki agama berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Pemahaman yang kurang akan melahirkan sikap keagamaan yang tidak baik. Sebagai contoh munculnya sikap-sikap fanatisme, bahkan melahirkan ekstrimisme yang merupakan pandangan atau kepercayaan seseorang yang bersifat rendah dan melampaui batas kewajaran yang mementingkan kepentingan diri sendiri maupun kelompoknya untuk mencapai tujuan hidupnya (Parjono, 2022). Apabila hal ini terus berkembang tentunya akan menciptakan perilaku-perilaku yang kurang baik dilingkungan masyarakat, seperti penghinaan atas penganut agama lain, kekerasan verbal, hingga fisik terhadap seseorang ataupun kelompok yang memiliki agama berbeda.…”
Section: Pendahuluanunclassified