Stunting threatens the future of the nation's next generation, until 2022 the incidence of stunting nationally is still high, including in Lampung Province. The incidence of stunting is still far from the target of under 14% in 2024. The purpose of this study was to analyze the dominant factors associated with the risk of stunting in children under five aged 12-59 months in the city of Bandar Lampung in 2022. This study is an analytical survey research with a cross sectional approach that analyzes the dominant factors associated with the risk of stunting in children under five in the city of Bandar Lampung in 2022. The sampling technique used is cluster sampling, by selecting 20% of 10 locations which are priority areas for stunting control in the city of Bandar Lampung. After selecting two locations, then a sample of 20% of the total children under five in that location was selected. The number of samples was 262 children under five aged 12-59 months who came to the posyandu in the selected area. The data obtained were analyzed using logistic regression. The results showed that maternal height (pV=0.001) and planned pregnancy status (pV=0.001) were the most dominant factors associated with the risk of stunting in Bandar Lampung City in 2022. In addition, the completeness of the child's immunization status (pV=0.014), history of exclusive breastfeeding (pV=0.05) and the child's body length at birth (pV=0.043) were also significantly related to the risk of stunting in children under five in the city of Bandar Lampung. Special attention needs to be paid to pregnant women who have short height and/or mothers whose pregnancies are not planned/desired must get optimal nutritional intake during pregnancy and ensure that when their children are born, they must receive exclusive breastfeeding and receive complete immunizations to avoid the risk of stunting. Keywords: Stunting, Pregnant Women, Children ABSTRAK Stunting mengancam masa depan generasi penerus bangsa, hingga tahun 2022 ini angka kejadian stunting secara nasional masih tinggi, termasuk di Propinsi Lampung. Angka kejadian stunting masih jauh dari target di bawah 14% pada tahun 2024. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis faktor apa saja yang dominan berhubungan dengan risiko kejadian stunting pada anak balita usia 12-59 bulan di kota Bandar Lampung tahun 2022. Penelitian ini adalah penelitian survey analitik dengan pendekatan cross sectional yang mencoba menganalisis faktor apa saja yang berhubungan dengan risiko stunting pada anak balita di kota Bandar Lampung tahun 2022. Teknik sampling yang digunakan adalah cluster sampling, dengan memilih 20% dari 10 lokasi yang merupakan daerah prioritas pengendalian stunting di kota Bandar Lampung. Setelah terpilih dua lokasi/kelurahan, kemudian diambil sampel sebesar 20% dari total anak balita di lokasi/kelurahan tersebut. Adapun jumlah sampelnya adalah 262 anak balita usia 12-59 bulan yang datang ke posyandu di daerah yang terpilih. Data yang di dapat dianalis dengan mengunakan regresi logistic. Hasil penelitian didapatkan bahwa faktor tinggi badan ibu (pV=0,001) dan status kehamilan yang direncanakan (pV=0,001) merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan risiko kejadian stunting di Kota Bandar Lampung tahun 2022. Selain itu, faktor kelengkapan status imunisasi anak (pV=0,014), riwayat mendapatkan ASI eksklusif (pV=0,05) serta panjang badan anak saat lahir (pV=0,043) juga berhubungan bermakna dengan risiko kejadian stunting pada anak balita di kota Bandar Lampung tahun 2022. Perlu adanya perhatian khusus pada ibu hamil yang memiliki tinggi badan pendek dan atau ibu yang hamil tidak direncanakan/diinginkan harus mendapatkan asupan nutrisi yang optimal selama kehamilannya serta memastikan saat anaknya lahir, harus mendapatkan ASI eksklusif serta mendapatkan imunisasi lengkap agar terhindar dari risiko stunting. Kata Kunci: Stunting, Wanita Hamil, Anak-anak