Pendahuluan: Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang muncul sebagai salah satumasalah kesehatan di Indonesia. Global Nutrition Report tahun 2014 menunjukkanIndonesia termaksuk dalam 17 negara, di antara 117 negara, yang mempunyai tiga masalahgizi yaitu stunting, wasting dan overweight pada anak. Berdasarkan Hasil Riset KesehatanDasar pada tahun 2018 Sulawesi Selatan berada pada peringkat ke 6 provensi denganprevalensi tinggi dengan presentase 35%. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untukmengetahui hubungan asupan zat gizi makro dan mikro pada anak usia 24-59 bulan diwilayah kerja Puskesmas Kabere Kabupaten Enrekang. Metode: Jenis penelitian yangdigunakan adalah deskriptif analitik dengan rancangan cross sectional. Sampel penelitian ini adalah balita usia 24-59 bulan. Didapatkan sebanyak 105 sampel. Teknik sampling dalampenelitian ini adalah cara probability sampling menggunakan teknik purposive sampling.Asupan zat gizi makro dan mikro di ukur dengan cara wawancara langsung kepada orangtua. Hasil: Hasil penelitian ini didapatkan bahwa balita 24-59 bulan diwilayah kerja PuskesmasKabere Kecamatan Cendana Kabupaten Enrekang yang mengalami stunting sebanyak 46,7%dan yang normal sebanyak 53,3%. Dalam penelitian ini, didapatkan hasil berdasarkan uji statistikChi-Square bahwa terdapat hubungan yang sgnifikan antara asupan zat gizi makro (Karbohidrat,Protein, Lemak) (p<0,005) dengan stunting, terdapat hubungan yang signifikan antara asupan zat besidan zink (p<0.005), Namun, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara asupan kalsium denganvitamin D dengan stunting(p>0.005). Kesimpulan: Terdapat hubungan signifikan antara asupan zatgizi makro serta zat besi dan zink dengan stunting.