One type of unmanned aircraft that is often used today is quadrotor. This type of aircraft has the ability to take off vertically. This study implemented an altitude control system on the z-axis quadrotor. The control used is the full state method of Linear Quadratic Regulator (LQR) with artificial neural networks. The LQR full state feedback method used in this system is 12-states with each feedback constant K tuned to the neural network method. This study implements the artificial neural network method to change the feedback constant on the z-axis. Artificial neural network architecture used 12 input layers, 48 hidden layers, and 1 output layer. This study compares the value of the results of the simulation with the response value of the system implementation results applied to the quadrotor. Testing with full state LQR feedback using artificial neural networks improves the system response to ±0.77 seconds and improves steady state error values up to ±12 cm. Based on the results of these studies, this system can be implemented to control other systems. Intisari-Salah satu jenis pesawat tanpa awak yang sering digunakan saat ini adalah quadrotor. Pesawat jenis ini memiliki kemampuan untuk lepas landas secara vertikal. Makalah ini mengimplementasikan sistem kendali ketinggian pada sumbu z quadrotor. Kendali yang digunakan yaitu metode full state feedback Linear Quadratic Regulator (LQR) dengan jaringan saraf tiruan. Metode full state feedback LQR yang digunakan pada sistem ini adalah dua belas state dengan masing-masing konstanta feedback K ditala dengan metode jaringan saraf tiruan. Makalah ini mengimplementasikan metode jaringan saraf tiruan untuk mengubah konstanta feedback pada sumbu z. Arsitektur jaringan saraf tiruan yang digunakan yaitu dua belas input layer, 48 hidden layer, dan satu output layer. Makalah ini membandingkan nilai hasil simulasi dengan nilai respons sistem hasil implementasi yang diterapkan pada quadrotor. Pengujian dengan full state feedback LQR menggunakan jaringan saraf tiruan memperbaiki respons sistem hingga ±0,77 detik serta perbaikan nilai steady state error hingga ±12 cm. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, sistem ini dapat diimplementasikan kendali pada sistem yang lain.