Posttraumatic Stress Disorder is an anxiety disorder experienced after people see or live in a state of danger for more than one month. The assessment in this case used clinical interviews, observation, Wechsler Adult Intelligence Scale (WAIS), Sacks Sentence Completion Test (SSCT), graphics and wartegg, Thematic Apperception Test (TAT) and WHODAS 2.0. The intervention provided is Cognitive Behavior Therapy (CBT) which aims to change the subject's mindset to be more positive and adaptive behavior. The results of the intervention show that the percentage level of the subject's thoughts that she will die soon has been reduced to 30% and is aware that these thoughts are just mere shadows and do not necessarily occur to her, does not feel any physiological symptoms anymore since doing behavior activation in the second week, sleep quality begins to improve and have done new productive activities.
Keywords: PTSD, anxiety, cognitive behavior therapy
Abstrak
Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) merupakan suatu gangguan yang muncul akibat individu mengalami suatu peristiwa yang memunculkan trauma yang berlangung lebih dari satu bulan. Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk menurunkan PTSD. Metode asesmen yang digunakan untuk mendapatkan data dengan wawancara, observasi, Wechsler Adult Intelligence Scale, Sacks Sentence Completion Test, tes grafis dan wartegg, Thematic Apperception Test dan WHODAS 2.0. Intervensi yang diberikan kepada subjek adalah Cognitive Behavior Therapy. Hasilnya setelah dilakukan intervensi menunjukkan adanya perubahan tingkat pemikiran negative subjek, bahwa dirinya akan segera meninggal berkurang menjadi 30% dan memahami bahwa pikiran tersebut hanyalah distorsi dan belum tentu terjadi pada dirinya; tidak merasakan adanya gejala fisiologis lagi sejak melakukan behavior activation; kualitas tidur membaik dan dapat melakukan aktifitas yang produktif.
Kata kunci: PTSD, kecemasan, cognitive behavior therapy