2019
DOI: 10.32530/lumbung.v18i2.182
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Berbagai Taraf Pemberian Pupuk SS dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tembakau Payakumbuh

Abstract: Kabupaten Lima Puluh Kota dan Kota Payakumbuh merupakan sentra tanaman tembakau di Sumatera Barat. Pertumbuhan tanaman tembakau yang baik dapat dilakukan dengan menambah unsur hara yang berupa pupuk. Pupuk SS (Superstikpos) merupakan pupuk Mono Amonium Phospat dengan rumus NH4(H2PO4) dimana kandungan Nitrogennya 16%, Phospor 20% dan Belerang 12%. Dosis pupuk yang diberikan pada tembakau Payakumbuh varietas Rudau Gadang dan Rudau Teleng) adalah 92 - 138 kg N/ha, 36 kgP2O5 /ha dan 46 kg K2O/ha dimana pemupukan i… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1

Citation Types

0
0
0
1

Year Published

2022
2022
2022
2022

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(1 citation statement)
references
References 0 publications
0
0
0
1
Order By: Relevance
“…Perincian produksi tembakau tiap Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai berikut, Kecamatan Suliki sebesar 0,670 ton/ha, Kecamatan Gunung Mas sebesar 0,671 ton/ha, Kecamatan Guguk sebesar 0,699 ton/ha, Kecamatan Payakumbuh sebesar 0,782 kg/ha, Kecamatan Luhak sebesar 0,659 ton/ha. Ratarata produksi tembakau payakumbuh masih rendah yaitu 0,701 ton/ha., bila dilihat rata-rata produksi nasional untuk tanaman tembakau hanya mencapai 0,8 ton/ha, sedangkan Simbabwe sebesar 1,8 ton/ha, Jepang mencapai 3,7 ton/ha oleh sebab itu potensi untuk meningkatkan tembakau di Indonesia masih terbuka lebar khususnya tembakau Payakumbuh (Wahyudi et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Perincian produksi tembakau tiap Kecamatan di Kabupaten Lima Puluh Kota sebagai berikut, Kecamatan Suliki sebesar 0,670 ton/ha, Kecamatan Gunung Mas sebesar 0,671 ton/ha, Kecamatan Guguk sebesar 0,699 ton/ha, Kecamatan Payakumbuh sebesar 0,782 kg/ha, Kecamatan Luhak sebesar 0,659 ton/ha. Ratarata produksi tembakau payakumbuh masih rendah yaitu 0,701 ton/ha., bila dilihat rata-rata produksi nasional untuk tanaman tembakau hanya mencapai 0,8 ton/ha, sedangkan Simbabwe sebesar 1,8 ton/ha, Jepang mencapai 3,7 ton/ha oleh sebab itu potensi untuk meningkatkan tembakau di Indonesia masih terbuka lebar khususnya tembakau Payakumbuh (Wahyudi et al, 2019).…”
Section: Pendahuluanunclassified