Latar Belakang: Malaria merupakan masalah prioritas dalam kesehatan sejak 100 juta tahun lalu. Kaligesing termasuk salah satu kecamatan di kabupaten Purworejo dengan tingkat endemisitas malaria tinggi, mempunyai perbukitan yang disebut dengan bukit menoreh. Nyamuk Anopheles sp sangat senang berada di wilayah perbukitan, karena mempunyai suhu yang sejuk dan kelembapan yang sesuai dengan perkembangbiakan vektor. Sungai yang menggenang dan sumber mata air sangat jarang digunakan dan menjadi salah satu tempat perkembangbiakan nyamuk Anopheles sp. Kondisi rumah yang mendukung, akan mempercepat penularan malaria dari gigitan vektor Anopheles yang terdapat Plasmodium dalam tubuhnya, seperti tidak terpasangnya kawat, tidak memiliki plafon rumah, ditemukan celah pada dinding, terdapatnya kandang ternak, genangan dan semak-semak yang menjadikan tempat istirahat bagi nyamuk. Hal ini sangat disukai oleh nyamuk, sehingga angka penularan semakin tinggi. wilayah Kaligesing mempunyai angka tertinggi malaria bulan januari hingga Juli dengan total 97 kasus. Tingginya penularan malaria sangat layak dilakukan penelitian di wilayah Kaligesing.Metode: Tujuan penelitian ini untuk melihat hubungan kualitas lingkungan dengan kejadian malaria. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan desain Case control .Penelitian ini memiliki sampel 80 responden, dimana 40 sebagai kasus dan 40 sebagai kontrol.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kualitas lingkungan yang signifikan terhadap kejadian malaria ialah kawat kasa (p-value 0,000), plafon (p-value 0,000), kandang ternak (p-value 0,002), adanya semak-semak (p-value 0,000), dan Breeding places (p-value 0,001). Adapun kualitas lingkungan yang paling berpengaruh terhadap kejadian malaria yaitu kawat kasa (p-value 0,001) dan kendang ternak (p-value 0,040). ABSTRACT Title: The Relationship between Environmental Quality and Malaria Incidence (Malaria Endemic Area, Scope of Work of Kaligesing Health Center, Purworejo Regency in 2022) Background: Malaria is a priority problem in health that has existed since 100 million years ago. Kaligesing is one of the sub-districts in Purworejo regency with a high level of malaria endemism and has hills called menoreh hills. Anopheles sp mosquitoes are very happy to be in hilly areas; because they have cool temperatures and humidity that are suitable for vector breeding. The stagnant river and spring are very rarely used and become one of the breeding sites for anopheles sp. mosquito. Supporting home conditions will accelerate the transmission of malaria from the bites of Anopheles vector mosquitoes that have Plasmodium in their bodies, such as not attaching gauze wire to ventilation, not having a ceiling of the house, there are gaps in the walls, there are livestock pens, puddles, and bushes that make resting places for mosquitoes. This is very much liked by mosquitoes, so the transmission rate is getting higher. The Kaligesing region had the highest malaria rate from January to July with a total of 97 cases. The high transmission of malaria is very feasible to conduct research in the Kaligesing region. Methods: This research is quantitative using a case-control design. This study has a sample of 80 respondents, of which 40 a case and 40 are controlled. Result: The results showed environmental quality related to malaria incidence, namely the presence of gauze wire (p-value 0.000), ceiling (p-value 0.000), livestock sheds (p-value 0.002), the presence of bushes (p-value 0.000), and breeding places (p-value 0.001). The environmental quality that most affects the incidence of malaria is the presence of gauze wire (p-value 0.001) and livestock sheds (p-value 0,040).