Kanker payudara adalah salah satu jenis dari kanker yang banyak menyerang wanita selain kanker mulut rahim. Tingginya angka kejadian dan resistensi agen kemoterapi menyebabkan perlu dilakukan pencarian bahan alam dengan aktivitas antikanker. Penggunaan bahan alam diharapkan dapat mengatasi resistensi dan efek samping yang terjadi ketika digunakan kemoterapi konvensional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas antikanker fraksi kloroform (alkaloid) kulit batang dan buah attarasa pada sel T47D. Ekstrak etanol diekstraksi dengan cara maserasi dan difraksinasi dengan n-heksana dan kloroform pada pH 3, 7, 9. Pengujian sitotoksik secara in vitro menggunakan metode MTT yang kemudian dianalisis menggunakan SPSS 21. Hasil uji sitotoksik (IC50) yang diperoleh setelah pemberian fraksi alkaloid kulit batang dan buah attarasa pH 7 dan 9 adalah sebesar 46,60 ± 0,19; 123,01 ± 14,63 dan 35,89 ± 1,04; dan 98,31 ± 2,51 µg/mL. Fraksi alkaloid kulit batang dan buah attarasa bersifat sitotoksik terhadap sel kanker payudara T47D.
Breast cancer is one type of cancer that attacks many women in addition to cervical cancer. The high incidence and resistance of chemotherapy agents causes the need to search for natural products with anticancer activities. The use of natural product is expected to overcome resistance and side effects that occur when used conventional chemotherapy. This research aimed to
evaluate the anti-cancer activity of chloroform fraction (alkaloid) from cortex and Fructus of Attarasa on T47D cell. The ethanol extract was prepared by maceration method and then fractionated using n-hexane and chloroform at pH 3, 7, and 9. In vitro study of cytotoxic activity was performed using MTT method, then analyzed using SPSS 21. The IC50 values of cytotoxic activity of alkaloid fraction from cortex and Fructus of Attarasa at pH 7 dan 9 were 46.60 ± 0.19; 123.01 ± 14.63 and 35.89 ± 1.04; dan 98.31 ± 2.51 µg/mL. Alkaloid fraction from cortex skin and Fructus of Attarasa has cytotoxic activity on Breast Cancer T47D Cell