Praktik lapang Ekotoksikologi Akuatik menunjukan bahwa hubungan IBLK terhadap IK 3, IK4, IK7, dan IK8 memiliki hubungan korelasi sangat lemah cenderung positif dan tidak signifikan, sedangkan IK1, IK5, IK9 dan IK10 yang mempunyai korelasi yang sangat kuat dan signifikan, namun pada kenyataannya hanya kondisi indeks (IK5) yang yang paling cocok digunakan sebagai biomarker sederhana untuk mengetahui kondisi perairan. Berdasarkan batas standar mutu yaitu 1,00 mg/kg dari Balai Penerapan Produk Perikanan Makassar, maka kandungan logam kerang hijau di perairan Pulau Lae-Lae dan Pangkep tidak melebihi standar mutu yang telah ditetapkan. Berdasarkan data hasil analisis ANOVA yang dimana menunjukkan adanya perbedaan yang tidak signifikan secara statistik antara ukuran cangkang dan indeks kondisi dan menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan secara statistik antara pertumbuhan dan indeks kondisi pada kelompok ukuran 0-4, 4-6, dan >6. LT50 kerang hijau pada lokasi pulau Lae-Lae yaitu mencapai 40 jam sedangkan di Pangkep memiliki LT50 selama 24 jam, sehingga dapat dikatakan bahwa kerang hijau dari Pangkep mengalami kematian lebih cepat dibandingkan kerang hijau yang berasal dari Pulau Lae-lae.