In Vitro Culture of Endosperm: An efficient protocol to propagate triploid plants directly. L. Agus Sukamto. Triploid plants are very vigorous and beneficial since they generally produce seedless fruits, bigger flowers, and produce more volume of wood than the diploid counterparts. The triploid plants can be produced by crossing diploid and tetraploid plants, but this method is cumbersome and takes a long time. In vitro culture of endosperm is an alternative method to produce triploid plants directly. The success of endosperm culture is dependent on many factors, such as maturity of endosperm, presence of the zygotic embryo, culture medium, growth regulators, browning, culture period, an plant species. Generally, a mature endosperm needs an initial association with an embryo to induce cell divisions, while proliferation of an immature endosperms is not dependent on the embryo. Endosperm of most parasitic angiosperms shows direct organogenesis without callus formation. Plants produced from endosperm culture are generally triploid, although some plants possess different ploidy levels.
Keywords:In vitro culture, endosperm, propagation of triploid plants, efficient propagation protocol.
ABSTRAK Kultur In Vitro Endosperma, Protokol yang Efisien untukMendapatkan Tanaman Triploid secara Langsung. L. Agus Sukamto. Tanaman triploid adalah sangat vigor dan berharga karena menghasilkan buah tanpa biji, bunga yang lebih besar, dan volume kayu yang lebih besar dibandingkan dengan tanaman normal diploid. Tanaman triploid dapat diperoleh dari persilangan tanaman diploid dengan tetraploid, tetapi cara ini tidak praktis dan memerlukan waktu yang lama. Kultur endosperma secara in vitro adalah cara alternatif untuk memperoleh tanaman triploid secara langsung. Keberhasilan kultur endosperma tergantung pada banyak faktor, yaitu umur endosperma, adanya embrio zigot, media kultur, zat pengatur tumbuh, pencoklatan, dan lama dikultur, serta jenis tanamannya. Umumnya, inisiasi endosperma yang tua memerlukan penyertaan embrio untuk menginduksi pembelahan sel, tetapi endosperma yang muda tidak memerlukan embrio untuk inisiasi pembelahan selnya. Kebanyakan endosperma tanaman parasit membentuk suatu organ secara langsung tanpa melalui pembentukan kalus.
Hak Cipta © 2010, BB-BiogenTanaman hasil kultur endosperma kebanyakan adalah triploid, walaupun ada beberapa tanaman yang memiliki tingkat ploidi yang lain.Kata kunci: Kultur endosperma, in vitro, tanaman triploid, protokol yang efisien.
PENDAHULUANEndosperma adalah jaringan triploid yang terdapat pada biji, hasil dari penyatuan dua inti polar gamet betina dengan satu inti gamet jantan, yang berbeda dengan embrio dalam jumlah kromosomnya. Endosperma merupakan massa sel parenchym yang relatif homogen, tanpa adanya elemen jaringan pembuluh, sel-selnya bervariasi dalam ukuran, pembelahan, pemisahan kromosom, dan poliploidinya. Endosperma terdapat pada individu yang mencakup lebih dari 81% pada tumbuhan berbunga (Johri dan Bhojwani, 1977;Johri et al., 1980; Thomas dan Chaturvedi, 2008).