Cara Menganalisis Ragam Sumber Tafsir Al-Qur’an

Abstract

Penelitian ini bertujuan membahas ragam sumber tafsir al-Qur’an baik yang primer maupun sekunder. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah bersifat kualitatif dengan metode kepustakaan (library research) yaitu mencari sumber dari bahan-bahan tertulis dengan pendekatan sejarah. Hasil dari pembahasan penelitian ini meliputi definisi sumber tafsir, perbedaan pendapat mengenai sumber dan corak tafsir, sumber tafsir yang bersifat primer, dan sumber tafsir yang bersifat sekunder. Sumber tafsir adalah rujukan yang digunakan oleh para mufassir dalam menafsirkan ayat-ayat al-Quran. Penelitian ini menyimpulkan bahwa para ulama tafsir membagi rujukan tersebut kepada dua jenis, yaitu sumber tafsir primer atau disebut juga dengan mashadir asliyah dan sumber sekunder atau mashadir tsanawiyah. Sumber primer (mashadir asliyah) adalah sumber yang berasal dari wahyu, hadits, serta qaul sahabat dan tabi’in. Sedangkan sumber sekunder (mashadir tsanawiyah) adalah sumber-sumber pendukung yang membantu.memperkaya isi penafsiran, baik berupa karya-karya milik mufassir lain yang relevan. atau kitab lainnya. Selanjutnya, terdapat perbedaan pendapat mengenai perbedaan antara sumber tafsir dan corak tafsir. Beberapa ulama menjadikan disiplin ilmu lain seperti fikih, ilmu balaghah, dan lain-lain sebagai sumber penafsiran. Sedangkan ulama lain, seperti M. Quraish Shihab memasukkan disiplin ilmu ini sebagai sandaran yang mempengaruhi para mufassir sebagai corak tafsir.

Genealogi Manhaj dan Ittijāh Penafsiran al-Shawkāny dalam Kitab Tafsir Fatḥ al-Qadīr

“…Sumber data primer, yaitu sumber data yang menjadi pembahasan utama dan terkait langsung dengan penelitian, di mana dalam penelitian ini adalah kitab tafsir yang akan dibahas yaitu kitab Fatḥ al-Qadīr. Sumber data sekunder, yaitu sumber data pendukung dari hasil penelitian para peneliti lainnya seperti: Metode Tafsir Prespektif al-Shawkāniy (Studi Analisis Kitab Tafsir Fatḥ al-Qadīr) (Saputro, 2019), Metodologi Tafsir Imam Al-Shawkany Dalam Kitab Fath Al-Qadir: Kajian Terhadap Surah Al-Fatihah Tafsir (Ihsan, 2008), Metodologi Tafsir (Putra, 2018), Tafsir bi al-Ma'thur sebagai Metode dalam Memahami Al-Qur'an (Ikhsan & Nurdin, 2023), Metode Tafsir Al-Qur'an: Deskripsi Atas Metode Tafsir Ijmali (Akhdiat & Kholiq, 2022), Selayang pandang Tafsir Aqo'idi (Rahmawati dkk., 2023), Cara menganalisis Ragam Sumber Tafsir Al-Qur'an (Fauziah & Putri, 2022), dan sumber lainnya. Berkata al-Shawka> ny di dalam mukadimah tafsirnya: "Sesungguhnya mayoritas mufassirin terbagi menjadi dua golongan, dan menempuh dua jalan.…”

Menelisik Tafsir Modern-Kontemporer di Indonesia Abad 20 M

“…Sumber tafsir merupakan rujukan yang digunakan oleh mufasir yang digunakan dalam penafsirannya (Fauziah & Putri, 2022). Sumber penafsiran Al-Qur'an terbagi menjadi dua (Imadudin & Ain, 2022).…”

Tafsir bi al-Ma’tsur sebagai Metode dalam Memahami Al-Qur’an

“…Dari sekian pendapat yang diutarakan oleh para ulama dan pakar tafsir Al-Qur'an mengenai pemahaman mereka terhadap Tafsir bi al-Ma'tsur, terdapat juga ulama yang berpendapat dan memahami istilah Tafsir bi al-Ma'tsur sebagai salah satu sumber penafsiran dalam memahami Al-Qur'an bukan sebagai sebuah metode, corak penafsiran ataupun cara menafsirkan. 'Ulama yang berpendapat bahwa Tafsir bi al-Ma'tsur merupakan salah satu sumber penafsiran diantaranya yaitu Ibrahim Khalifah yang membagi sumber penafsiran Al-Qur'an kepada tiga bagian yaitu al-Riwayah, al-Ra'y, dan al-'Isyarah (Fauziah & Putri, 2022).…”