2019
DOI: 10.33084/pengabdianmu.v4i2.890
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Cegah Masalah Gizi Anak dengan Sosialisasi Pemberian Makanan Bayi dan Anak

Abstract: Community service activities aim to provide knowledge to mothers about infant and child feeding to prevent child nutrition problems. This community service activity was held at the meeting hall of Maguwoharjo village residents, Depok, Sleman, DI Yogyakarta. Before the socialization, respondents filled the pretest first and after the socialization filled the post-test. Data processing is done by Paired Sample t-Test. Through this program, community knowledge about infant and child feeding can be increased.

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
2
1

Citation Types

0
1
0
6

Year Published

2019
2019
2023
2023

Publication Types

Select...
4
1

Relationship

0
5

Authors

Journals

citations
Cited by 7 publications
(7 citation statements)
references
References 1 publication
0
1
0
6
Order By: Relevance
“…Konsumsi MP-ASI yang baik dimulai dari umur 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi. Pemberian MP-ASI dapat berupa makanan berbasis lokal, dimaksudkan agar keluarga dapat menyiapkan MP-ASI yang sehat dan bergizi seimbang bagi bayi dan anak usia 6-24 bulan (Widaryanti, 2019). Biskuit bayi merupakan salah satu makanan pendamping ASI yang dibuat melalui proses pemanggangan yang dapat dikonsumsi setelah dilumatkan dengan penambahan cairan (air dan susu) yang sesuai dengan bayi usia 6-24 bulan (BSN, 2005) Berdasarkan SNI (2005) persyaratan mutu pembuatan biskuit bayi adalah mengandung kadar gizi protein yang tidak kurang dari 6 gr/100 gr dengan energi minimal 400 kkal/100 gr.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Konsumsi MP-ASI yang baik dimulai dari umur 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi karena ASI tidak dapat memenuhi kebutuhan bayi. Pemberian MP-ASI dapat berupa makanan berbasis lokal, dimaksudkan agar keluarga dapat menyiapkan MP-ASI yang sehat dan bergizi seimbang bagi bayi dan anak usia 6-24 bulan (Widaryanti, 2019). Biskuit bayi merupakan salah satu makanan pendamping ASI yang dibuat melalui proses pemanggangan yang dapat dikonsumsi setelah dilumatkan dengan penambahan cairan (air dan susu) yang sesuai dengan bayi usia 6-24 bulan (BSN, 2005) Berdasarkan SNI (2005) persyaratan mutu pembuatan biskuit bayi adalah mengandung kadar gizi protein yang tidak kurang dari 6 gr/100 gr dengan energi minimal 400 kkal/100 gr.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Hasil tersebut dapat dilihat pada Tabel I sampai III. Widaryani melalui program sosialisasi pemberian makanan yang bergizi bagi bayi dan anak yang dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemberian makanan yang baik dan bergizi bagi bayi dan anak (Widaryanti, 2019).…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Bila kenaikannya masih sesuai dengan pertumbuhan yang normal berarti bayi telah mendapat ASI cukup (Prentice, 2022). Puting susu lecet sering dialami pada ibu-ibu primipara yang belum memiliki pengalaman menyusui sebelumnya (Widaryanti, 2019). Sejumlah tehnik yang sering diterapkan oleh praktisi NLP adalah submodalitas, anchoring, swish, pattern, reframing.…”
Section: Pembahasanunclassified