ABSTRAKPertumbuhan ikan dapat ditingkatkan menggunakan hormon pertumbuhan rekombinan. Penelitian ini bertujuan mengkaji respons pertumbuhan dan ekspresi gen udang vaname, Litopenaeus vannamei setelah direndam dengan hormon pertumbuhan rekombinan ikan kerapu kertang, Epinephelus lanceolatus (rElGH). Pada percobaan pertama, post larva stadia 2 (PL-2) sebanyak 1.500 ekor direndam selama 1 jam dalam 1 liter air laut yang mengandung rElGH lima dosis berbeda, yaitu 150; 15; 1,5; 0,15; dan 0,015 mg/L dan bovine serum albumin 0,01%. Setiap perlakuan diulang 3 kali. Perendaman dilakukan dalam kantong plastik ditambah oksigen (volume air : oksigen = 1:5). Udang dipelihara dalam akuarium volume 60 liter dengan kepadatan 25 ekor/liter sampai PL-14. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis 15 mg/L memberikan peningkatan bobot badan, panjang badan, dan sintasan tertinggi (P<0,05) masingmasing sebesar 37,77%; 12,75%; dan 9,45% dibandingkan dengan kontrol. Ekspresi mRNA single insulin binding domain (SIBD) pada PL-14 yang dianalisis dengan realtime PCR menunjukkan kenaikan sebesar 3,3 kali pada udang yang direndam rElGH dibandingkan dengan kontrol, dan dapat dinyatakan bahwa SIBD berperan penting dalam induksi pertumbuhan. Tingkat ekspresi moult inhibiting hormone meningkat sekitar 13%, sedangkan ekspresi cyclopilin A pada udang yang direndam rElGH sama dengan kontrol. Pada percobaan kedua, perendaman PL-2 dalam larutan rElGH dosis 15 mg/L dengan lama waktu 3 jam meningkatkan bobot badan sebesar 62,18% lebih tinggi daripada perendaman 1 jam. Dengan demikian, perendaman udang dalam larutan rElGH meningkatkan pertumbuhan dan ekspresi gen SIBD, dan metode ini dapat berguna dalam peningkatan produksi budidaya.