Background: The type of injectable contraception currently widely used is Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) which contains the progestin hormone, a synthetic ingredient of progesterone. The mechanism of action of DMPA as contraception is to prevent ovulation. DMPA will inhibit the secretion of GnRH and Luteinizing hormone (LH) in the preovulatory period, that ovulation will be suppressed at least in the first three months after used. That will be a hypoestrogen condition due to the use of DMPA. Estrogen is a female hormone that has many functions, one of which is as an antioxidant which helps control cholesterol levels. The role of estrogen as an antioxidant is to prevent the oxidation of LDL so that the ability of LDL to penetrate plaque is reduced. Endogenous and exogenous antioxidants are used to reduced free radicals in the body. Either the substances contained in plants and functions as an antioxidant to prevent oxidative stress is polyphenols. Among all types of tea and other plants containing polyphenols, polyphenols from green tea have high bioavailability. Dried green tea leaves contain 36% polyphenols and unfermented green tea contains 80% flavonoids.Purpose: To prove the effect of brewed of green tea on total cholesterol levels in DMPA users in Working Area of Puskesmas Langsa Barat.Methods: The study design was a quasi experimental design with a pretest posttest control group approach. Total cholesterol measurements were done before and after the treatment of green tea for 30 days. The sample consisted of 34 people and divided into two groups, the control group and the green tea brewed group, given orally 3 times a day at a rate of 1 teaspoon (± 2 grams) for one time consumption.Results: There was a difference in the average cholesterol level between the pretest and posttest in the group given green tea with a p-value of 0.015 (p-value <0.05), which means that green tea was able to significantly reduced cholesterol levels in DMPA users.Conclusion: There is a difference in the average cholesterol levels in the control and treatment groups. Consumption of green tea was able to significantly reduced cholesterol levels in the experimental group. Suggested: The results of this study can be used as a reference as an alternative treatment of hypercholeterolmia caused by used of DMPA.Suggestion This research needs to be refined to improve the accuracy of the cholesterol examination results using the POCT (Point of Care Testing) method or the spectrophotometer method considering that the cholesterol examination method used in this study is the strip-test method. Furthermore, it is necessary to control confounding factors such as body weight, diet and physical activity of the respondents Keywords: Green tea, Cholesterol, DMPA, Contraception. ABSTRAK Latar Belakang : Jenis kontrasepsi suntik yang saat ini banyak digunakan adalah Depo Medroxyprogesterone Acetate (DMPA) yang mengandung hormon progestin yaitu bahan sintestis dari progesteron. Mekanisme kerja DMPA sebagai kontrasepsi adalah dengan mencegah ovulasi. DMPA akan menghambat sekresi GnRH dan Luteinizing hormone (LH) pada masa preovulatorik sehingga ovulasi akan tertekan minimal pada tiga bulan pertama penggunaan. Sehingga akan terjadi kondisi hipoestrogen akibat pengunaan DMPA. Estrogen merupakan hormon wanita yang memiliki banyak fungsi, salah satunya adalah sebagai antioksidan yang membantu mengendalikan kadar kolestrol. Peranan estrogen sebagai antioksidan adalah mencegah proses oksidasi LDL sehingga kemampuan LDL untuk menembus plak akan berkurang. Antioksidan endogen dan eksogen digunalan untuk menurunkan radika bebas dalam tubuh. Salah satu zat yang terdapat dalam tanaman dan berfungsi sebagai antioksidan untuk mencegah stress oksidatif adalah polifenol. Diantara semua jenis teh dan tanaman lain yang mengandung polifenol, polifenol dari teh hijau mempunyai kemampuan bioavaibilitas yang tinggi. Daun teh hijau kering mengandung 36% polifenol dan teh hijau yang tidak mengalami fermentasi mengandung 80% flavonoid.Tujuan Penelitian : Membuktikan pengaruh seduhan teh hijau terhadap kadar kolesterol total pada ibu akseptor KB DMPA di Wilayah kerja Langsa BaratMetode Penelitian : Rancangan penelitian ini adalah quasi experimental design dengan pendekatan pretest posttest control group. Pengukuran total kolesterol dilakukan sebelum dan setelah perlakuan pemberian seduhan teh hijau selama 30 hari. Sampel berjumlah 34 orang dan dibagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok control dan kelompok seduhan teh hijau diberikan secara oral 3 kali sehari dengan takaran 1 sendok teh (± 2 gr) untuk sekali konsumsi.Hasil Penelitian : Terbapat perbedaan rata-rata kadar kolesterol antara pretest dan posttest pada kelompok yang diberi teh hijau dengan p-value 0,015 (p-value <0,05) yang berarti teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol secara signifikan pada akseptor KB DMPA.Kesimpulan : Ada perbedaan rata-rata kadar kolesterol pada kelompok kontrol dan perlakuan. Konsumsi teh hijau mampu menurunkan kadar kolesterol pada kelompok eksperimen secara signifikan. Disarankan : Hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi sebagai pengobatan alternatif hiperkoleterolmia akibat pengguna DMPA.Saran : Penelitian ini perlu disempurnakan untuk meningkatkan keakuratan hasil pemeriksaan kolesterol dengan metode POCT (Point of Care Testing) atau metode spektrofotometer mengingat metode pemeriksaan kolesterol yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode strip-test. Selanjutnya diperlukan untuk mengontrol fakkor perancu seperti berat badan, pola makan dan aktifitas fisik responden Kata Kunci : Teh hijau, Kolesterol, DMPA, Kontrasepsi.