Coco Fiber Sebagai Filter Limbah Cair Rumah Makan Cepat Saji

Abstract

Perkembangan usaha rumah makan cepat saji di Kota Pontianak berdampak pada menurunnya kualitas perairan. Penyebabnya adalah pembuangan limbah cair ke badan air tanpa pengolahan terlebih dahulu. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah limbah cair rumah makan cepat saji menggunakan metode filtrasi berbahan dasar coco fiber. Coco fiber dikarakterisasi menggunakan metode SEM dan FTIR. Spektra FTIR coco fiber menunjukkan puncak serapan pada bilangan gelombang 3159-3576 cm-1 yang dimiliki oleh gugus fungsi –OH. Dua puncak yang juga menonjol di daerah bilangan gelombang 2800-2924 cm-1diduga adalah regang C–H alifatik dari kelompok metil dan metilen dari lignin serbuk coco fiber. Penelitian dilakukan dengan membuat purwarupa alat pengolah limbah cair berskala laboratorium dengan 2 unit filter yaitu coco fiber dan kombinasi arang aktif-pasir-coco fiber-kerikil. Pengujian dilakukan dengan metode pre-test dan post-test yaitu pengukuran parameter seperti pH, BOD dan TSS sebelum dan sesudah pengolahan untuk mengetahui efektivitas pengolahan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa limbah cair setelah melalui unit filtrasi mengalami peningkatan pH dari 6,1 menjadi 6,4 untuk sistem coco fiber dan 7,8 untuk sistem kombinasi arang aktif-pasir-coco fiber-kerikil. Filtrasi menggunakan sistem coco fiber menghasilkan pengurangan BOD 98,58% dan TSS 83,51%. Sedangkan filtrasi menggunakan sistem kombinasi arang aktif-pasir-coco fiber-kerikil menghasilkan pengurangan BOD 78,33% dan TSS 81,19%.

Quick sand filtration in restaurant waste treatment with coconut fiber and activated carbon media: application of Van der Waals Force

“…The first screening layer of coconut coir with a thickness of 10 cm, 15, and 20 cm. The second filter layer consists of activated carbon with a thickness of 10 cm, 15 cm and 20 cm [1]. Restaurant waste is put into the filtration unit as much as one litre.…”

“…Meanwhile, activated carbon can remove odour, colour, yellow, and other harmful elements contained in restaurant waste [14]. The results of the research that has been done also show that processing restaurant waste with coconut coir media, activated carbon and sand can reduce some of the contaminants in the waste [1]. Based on the description above, quicksand filtration using coconut coir media and activated carbon as filter media has the potential to change pH and reduce TSS, COD, and turbidity parameters in the processing of restaurant waste in an economical, effective and efficient manner and can meet applicable quality standards.…”

“…Filtration is a simple, inexpensive, and effective method of treating domestic wastewater [1], [2]. Filtration is a waste treatment process that separates solids from fluids by utilizing porous media to remove colloids, suspended materials, and other substances present in waste [3].…”

“…The advantages possessed by coconut fibre are volume value, strong surface area and high resistance to biological degradation [9]. Coconut fibre also has the ability to reduce Biochemical Oxygen Demand (BOD) by 98.58% and Total Suspended Solid (TSS) by 83.51% in restaurant wastewater [1].…”

Pengaruh Jenis dan Ketebalan Karbon Aktif pada Sistem Constructed Wetlands untuk Pengolahan Limbah Cair Rumah Tangga

“…Pengolahan terbaik tentu ialah pengolahan yang hasilnya optimal, biayanya terjangkau, dan menggunakan bahan baku lokal yang mudah diperoleh. Penelitian terdahulu yang telah dilakukan yaitu mengolah greywater dengan metode constructed wetlands seperti yang dilakukan Rakhmatika et al (2017), fitoremediasi menggunakan melati air (Siswandari, 2016), dan penelitian yang dilakukan Utomo et al (2018) dengan cara filtrasi menggunakan coco fiber kombinasi karbon aktif.…”