Penelitian ini berlandaskan tradisi menghafal Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam tiga tahun terakhir di MTs Pondok Tremas yang menunjukkan output positif, dimana santri kelas isti’dad banyak yang hafal Na?am. namun masih ada beberapa santri yang malas, kurang semangat, dan kurang termotivasi dalam melakukan muraja’ah. Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan dan menganalisis secara kritis tentang penerapan aspek-aspek Behavioristik dalam pembelajaran hafalan Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam, kendala dan solusinya, serta Implikasi penerapannya. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan dan bersifat kualitatif. Temuan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa; Pertama, Penerapan aspek-aspek Behavioristik dalam pembelajaran hafalan Na?am ‘Aq?datul ‘Awwam menggunakan konsep Reinforcement, Punishment, dan Shaping. Kedua, Kendala penerapan behavioristik yaitu: kompetensi pedagogik guru yang kurang piawai , semangat santri, lingkungan, kurangnya pendidikan yang baik dari orang tua, kurangnya durasi waktu menghafal, kecemburuan sosial sebab pemberian punishment, kurang adanya kerja sama antara guru dan orang tua. solusinya adalah menggunakan metode yang bervariasi, pemberian reward, melakukan pembiasaan budaya religious dalam keluarga, solusinya menambah jam pertemuan sepulang madrasah, adanya reward, menjalin komunikasi yang baik dengan orang tua santri. Ketiga, Implikasi penerapan aspek Behavioristik yaitu: meningkatnya semangat dalam pembiasaan perilaku religious, peningkatan terhadap kecintaan dalam mendalami kitab kuning, peningkatan perilaku sikap sopan, peningkatan terhadap kekuatan daya ingat, pembelajaran yang komunikatif, peningkatan terhadap perilaku disiplin santri, dan peningkatan terhadap perilaku tanggung jawab santri.