Penelitian ini mengkaji tentang penggunaan modal sosial dalam program wani jogo Suroboyo. Surabaya berhasil melawati masa krisis saat pandemi covid 19. Hal itu dikarenakan ada sinergitas antara program yang diinisiasi oleh kota Surabaya dengan modal sosial yang dimiliki masyarakat. Kelurahan yang berhasil menjalankan program wani jogo Suroboyo, salah satunya adalah kelurahan Banyu Urip Kota Surabaya. Modal sosial menjadi kunci dalam keberhasilan program tersebut. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan naratif. Teori modal sosial James Coleman sebagai pisau analisis dalam penelitian ini. Data diperoleh dari wawancara mendalam, studi pustaka, observasi dan dokumentasi. Ada lima informan yang diwawancarai dalam penelitian ini. Tehnik penentuan informan, menggunakan tehnik purposive dengan menentukan kriteria untuk dijadikan informan. Kajian modal sosial di kota Surabaya menarik untuk dibahas karena modal sosial di daerah perkotaan cenderung semakin terkikis. Namun hasil riset menunjukkan bahwa modal sosial yang dimiliki oleh warga di kota Surabaya masih tinggi, khususnya di kelurahan Banyu Urip. Modal sosial yang dimiliki oleh warga kelurahan Banyu Urip tampak dari keberhasilan program wani jogo Suroboyo saat pandemi covid 19 terjadi. Penggunaan modal sosial berupa kepercayaan, norma/nilai dan jaringan digunakan dalam empat kegiatan program wani jogo Suroboyo. Empat kegiatan program wani jogo Suroboyo diantaranya program wani sehat, wani sejahtera, wani ngandani, wani jogo. Setiap kegiatan memiliki nilai/norma, tingkat kepercayaan dan jaringan yang berbeda. Dengan modal sosial yang dimiliki, warga kelurahan Banyu Urip mampu menekan dan mencegah penyebaran covid 19.