Telemedicine can expand access to services for patients in urban to rural areas with various benefits and obstacles in its impelementation. This study aimed to analyze the community perception and knowledge about telemedicine. This was a qualitative and descriptive study using primary, secondary, and tertiary data in the form of in-depth interviews with informants and direct observation. The informants in this study consisted of five key informants and five triangulation informants. Data analysis was carried out through the stages of data reduction, data presentation, data verification or conclusion stages, and triangulation stages. The results showed that telemedicine use in the community services was carried out to minimize face-to-face meetings between patients and doctors by using technology. The results of interviews with triangulation informants showed that the community knowledge about telemedicine was still lacking, therefore, telemedicine use in the community was still limited to those who were used to technology. There were several obstacles of telemedicine use inter alia technical barriers related to unstable internet access and low digital literacy in the community, for that reason, the telemedicine services was not optimally used. In conclusion, the community perception and knowledge about telemedicine use as a consultation media is good enough.
Keywords: telemedicine; health care; community perception and knowledge
Abstrak: Telemedicine dapat memperluas akses pelayanan, baik bagi pasien yang berada di wilayah perkotaan hingga pedesaan dengan berbagai manfaat dan hambatan dalam pelaksanaannya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi dan pengetahuan masyarakat mengenai telemedicine. Jenis penelitian ialah kualitatif-deskriptif dengan menggunakan data primer, data sekunder dan data tersier berupa wawancara mendalam terhadap informan dan obervasi langsung. Informan penelitian terdiri dari lima informan kunci dan lima informan triangulasi. Analisis data penelitian dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, tahapan verifikasi data atau simpulan, dan tahapan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan telemedicine dalam layanan masyarakat dilakukan untuk meminimalkan pertemuan tatap muka antara pasien dan dokter dengan menggunakan teknologi. Hasil wawancara dengan informan triangluasi menunjukkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang telemedicine masih kurang, dan penggunaan telemedicine di masyarakat masih terbatas pada yang terbiasa dengan teknologi. Beberapa hambatan dalam penggunaan telemedicine, seperti hambatan teknis terkait akses internet yang belum stabil dan rendahnya literasi digital di masyarakat, sehingga masyarakat belum sepenuhnya menggunakan layanan telemedicine. Simpulan penelitian ini ialah persepsi dan pengetahuan masyarakat mengenai penggunaan telemedicine sebagai media konsultasi sudah cukup memadai.
Kata kunci: telemedicine; layanan kesehatan; persepsi dan pengetahuan masyarakat