Penelitian ini mengkaji fenomena kemiskinan struktural yang dialami oleh tukang becak di Surabaya. Tukang becak merupakan pekerja yang bergerak di sektor informal perkotaan. Namun, dikarenakan struktur sosial yang tidak berpihak kepada tukang becak, maka menghasilkan keterbelengguan kemiskinan yang dialami oleh mereka. Penelitian ini akan lebih melihat dinamika kemiskinan struktural yang dialami oleh para tukang becak di Terminal Bratang, Surabaya. Selain itu, dengan perspektif teori mekanisme survival dari James C. Scott, maka akan dilihat juga terkait mekanisme survival tukang becak dalam bertahan hidup di perkotaan. Untuk dapat menangkap realitas tersebut, penelitian ini akan menggunakan pendekatan kualitatif. Hasil penelitian ditemukan bahwa, kemiskinan struktural yang dialami tukang becak di Terminal Bratang, Surabaya dikarenakan eksisnya transportasi online, tidak dimilikinya legalitas kendaraan bentor dan tidak adanya keterampilan lain yang dimiliki tukang becak. Akhirnya tukang becak melakukan mekanisme survival dengan mengurangi makanan mereka, memanfaatkan jaringan sosial dari paguyuban tukang becak, dan melakukan aksi demonstrasi untuk menuntut legalitas kendaraan bentor mereka.