Praktik Pengalaman Lapangan Kependidikan II merupakan pengalaman mengajar bagi mahasiswa sebagai gambaran akan tugas-tugas guru secara praktis agar mahasiswa memperoleh bimbingan mengenai kependidikan. Guru yang profesional adalah guru yang memiliki seperangkat kompetensi (pengetahuan, keterampilan, dan perilaku) meliputi kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial, dan kompetensi profesional. Oleh karena itu, PPLK merupakan pengalaman penting dalam menunjang pencapaian keterampilan mahasiswa sebagai seorang guru yang profesional.Permsalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana keterampian dasar mengajar mahasiwa PGMI dalam perspektif pamong, sedangkan tujuannya untuk mengetahui keterampilan dasar mengajar mahasiwa Prodi PGMI pada PPLK II dalam persepsi guru pamong. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif karena penulis memaparkankan secara faktual dan objektif mengenai keterampilan mengajar mahasiswa berdasarkan hasil wawancara dengan guru (pamong), observasi, dan dokumentasi. Pendekatan yang dilakukan adalah pendekatan kualitatif untuk mendapatkan data lebih mendalam, kredibel dan bermakna sehingga tujuan penelitian dapat dicapai. Lokasi penelitian adalah Madrasah Ibtidaiyah se-Kota Palembang. Kesimpulan keterampilan terkategori cukup baik, yaitu keterampilan membuka dan menutup pelajaran serta keterampilan menjelaskan, sedangkan tergolong baik, yaitu keterampilan bertanya, memberi penguatan, dan mengadakan variasi. "Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,
Belajar merupakan komponen ilmu pendidikan yang berhubungan dengan tujuan dan bahan acuan interaksi, baik yang bersifat eksplisit maupun implisit (tersembunyi). Belajar dan pembelajaran dimulai dari peserta didik dari anak usia dini sampai dengan dewasa. Oleh karena itu, belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam pembentukan pribadi dan perilaku individu, karena sebagian terbesar perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar. Agar proses belajar dan pembelajaran anak usia dini berjalan dengan efektif dan efesien, maka diperlukan berbagai sumber belajar, alat permainan yang menarik agar proses pembelajaran disenangi oleh anak. Pendidikan anak usia dini adalah usaha yang dilakukan oleh orang dewasa kepada anak usia 0-8 tahun dengan tujuan untuk mengembangkan potensi yang ada dalam diri anak sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan fisik dan rohaninya. Dalam pengembangan potensi yang ada pada anak usia dini, orang tua atau pendidik harus menggunakan sumber belajar dan alat permainan edukatif yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan anak.Kata Kunci :Sumber Belajar, Alat Permainan, AUD
Tantangan pengembangan ekonomi biru di Lombok adalah menurunnya habitat terutama rumput laut, terumbu karang dan bakau, karena tingginya tekanan ekonomi yang menyebabkan orang terlibat dalam eksploitasi sumber daya perikanan. Tujuan riset adalah mereview penerapan konsep “Ekonomi Biru” pada usaha perikanan budidaya di Kabupaten Lombok Timur. Data dan informasi dikumpulkan melalui penelusuran dokumen, laporan riset dan publikasi ilmiah terkait topik kajian. Dokumen-dokumen tersebut dianalisis secara konten (content analysis) dan direview dari aspek sosial dan ekonomiyang dijelaskan secara kualitatif. Hasil review menunjukkan bahwa 6 (enam) usaha perikanan dapat memberikan efek berganda yaitu budidaya lobster, budi daya rumput laut, pengolahan kepiting, pengolahan limbah kepala ikan, dan tambak garam mempunyai peluang menciptakan efek berganda, artinya keenam usaha tersebut dapat menciptakan alternatif mata pencaharian yang bisa berdampak pada peningkatan ekonomi rumah tanggaTitle: Prospects of the Implementation of Blue Economy Concept on An opportunity Fisheries Bussiness in East Lombok DistrictThe challenge of developing a blue economy in Lombok is the decline of habitats, especially seaweed, coral reefs and mangroves, due to the high economic pressure that causes people to be involved in exploitation of fisheries resources. The aim of the research is to review the application of the concept of “Blue Economy” in aquaculture businesses in East Lombok District. Data and information were collected through documents investigation, research reports and scientific publications related to the topic of the study. These documents were analyzed using content analysis and reviewed from the social and economic aspects qualitatively described. The result shows that the review indicates that 6 (six) fisheries businesses can provide multiple effects namely lobster aquaculture, seaweed farming, crab processing, fish head waste treatment, and salt farming have the opportunity to create multiple effects, meaning that the six businesses can create alternative livelihoods that can has an impact on improving the household economy
Four pyrazoline analogues, 3-(4-methoxyphenyl)-5-naphthalene-1-yl-1-phenyl-4,5-dihydro-pyrazole (3), 3-(4-methoxyphenyl)-5-naphthalene-1-yl-4,5-dihydro-1H-pyrazole (4), 3-(2-methoxyphenyl)-5-naphthalene-1-yl-1-phenyl-4,5-dihydro-pyrazole (5) and 3-(2-methoxyphenyl)-5-naphthalene-1-yl-4,5-dihydro-1H-pyrazole (6) were synthesized via intermolecular cyclization between substituted chalcones and hydrazine derivatives. The compounds were synthesized in two steps. In the first step, the chalcones were synthesized by Claisen-Schmidt reaction. In the second step, they were cyclized with some hydrazine derivatives to form pyrazolines by using glacial acetic acid as a catalyst and assisted by microwave irradiation. The toxicity analysis showed that compound 1 and 2 were toxic with LC50 values of 11.47 and 0.97 μg/mL, respectively. Furthermore, only compound 6 showed high antioxidant activity by using DPPH with an IC50 value of 4.47 μg/mL.
Halusinasi mengakibatkan bunuh diri, mencederai orang lain atau merusak lingkungan. Halusinasi harus diturunkan dengan asuhan keperawatan mandiri dan kolaborasi obat-obatan. Asuhan keperawatan mandiri dengan tehnik distraksi. Tehnik distraksi terdiri dari 3, yaitu: distraksi melawan dengan suara keras, distraksi menghindar melalui bercakap-cakap dengan orang lain dan distraksi mengalihkan dengan melakukan aktifitas terjadwal. Fokus penelitian ini pada tehnik distraksi menghardik yang dikombinasikan dengan terapi spiritual.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap halusinasi pasien. Metode penelitian menggunakan metode kuantitatif dengan desain “Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group”. Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling berjumlah 94 pasien halusinasi pendengaran, terdiri dari 47 responden kelompok intervensi dan 47 responden kelompok kontrol. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dari Haddock berupa Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). Teknik analisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji paired t-test dan independent t-test. Hasil Penelitian ada pengaruh tehnik distraksi menghardik dengan spiritual terhadap penurunan halusinasi pasien dengan nilai ƿ value 0,000. Kesimpulan penerapan tehnik distraksi menghardik dengan spiritual dapat menurunkan halusinasi pasien. Kata kunci : tehnik distraksi, halusinasi, spiritual, asuhan keperawatan mandiri, skizofrenia THE INFLUENCE OF SPIRITUAL DISTRACTION TECHNIQUES REBUKES THE PATIENT'S HALLUCINATIONS ABSTRACT Hallucinations result in suicide, injury to others or damage the environment. Hallucinations must be derived from independent nursing care and drug collaboration. Independent nursing care with distraction techniques. Distraction technique consists of 3, namely: distraction against loud, distraction avoids through conversing with other people and distraction distracts by carrying out scheduled activities. The focus of this study is on rebuking distraction techniques combined with spiritual therapy. This study aims to determine the effect of rebuking with spiritual rebellion techniques on patient hallucinations. The research method uses quantitative methods with the design "Quasy Experimental Pre-Post Test With Control Group". Sampling technique with purposive sampling amounted to 94 patients with auditory hallucinations, consisting of 47 respondents in the intervention group and 47 respondents in the control group. The research instrument used a questionnaire from Haddock in the form of the Auditory Hallucinations Rating Scale (AHRS). The analysis technique uses univariate and bivariate analysis with paired t-test and independent t-test. The results of the study have the effect of spiritual rebuking distraction techniques on decreasing hallucinations of patients with a value of ,000 0,000. Conclusion The application of spiritual rebuking distraction techniques can reduce patient hallucinations. Keywords: distraction techniques, hallucinations, spiritual, independent nursing care, schizophrenia
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.