Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah karakteristik kualitas laba bersih menjadi semakin baik setelah konvergensi IFRS. Tujuan penelitian ini dijawab dengan cara membandingkan persistensi, kemampuan prediksi, variabilitas dan relevansi nilai dari laba bersih sebelum dan sesudah implementasi IFRS. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2005 sampai 2016. Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan metode purposive sampling dengan kriteria (1)perusahaan nonkeuangan; (2) terdaftar berturut-turut selama tahun 2005-2016; (3) memiliki data penelitian yang lengkap. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 150 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia tahun 2005 sampai 2016. Hasil penelitian menunjukan bahwa variabilitas laba bersih setelah IFRS lebih rendah dari pada sebelum IFRS, sedangkan kemampuan memprediksi dan relevansi nilai laba bersih setelah IFRS lebih tinggi dibandingkan sebelum IFRS. Persistensi laba bersih setelah IFRS lebih rendah dibandingkan dengan sebelum IFRS. Hal ini membuktikan bahwa implementasi IFRS di Indonesia membawa manfaat bagi karakteristik, variabilitas, kemampuan prediksi dan relevansi nilai laba bersih, akan tetapi IFRS belum tentu dapat meningkatkan daya prediksi laba yang akan datang. Dari hasil penelitian ini, pengguna laporan keuangan diharapkan akan lebih yakin dalam menggunakan informasi laba bersih sebagai salah satu indikator dalam membuat keputusan ekonomi.