Daya tindak perlokusi pengguna instagram dalam unggahan bertema Covid-19

Abstract

Tindak perlokusi merupakan respons dari mitra tutur akibat adanya suatu tindakan. Artinya hasil tindakan seseorang memungkinkan adanya daya pengaruh terhadap mitra tutur. Penelitian ini bertujuan menemukan makna tindak perlokusi followers terhadap hasil unggahan bertema Covid-19 milik akun Kemenkes_ri. Sumber data penelitian bukan berasal dari dialog natural peserta tutur yang bersifat semuka, melainkan pertemuan maya melalui teknologi digital di media sosial yaitu, instagram. Data primer yang digunakan adalah respons para followers terhadap hasil unggahan dari Kemenkes-ri. Penelitian ini menggunakan metode simak bebas libat cakap dengan teknik pengumpulan data yaitu, mendokumentasi, membaca, dan mencatat setiap komentar hasil unggahan pemilik akun @kemenkes_ri bertemakan Covid 19 selama 6 bulan. Pendekatan padan pragmatik untuk menganalisis data yang telah diklasifikasikan guna mengelompokkan data berupa teks yang mengandung daya perlokusi. Metode analisis data adalah metode padan pragmatik didukung oleh konteks situasi. Hasil penelitian menemukan dua jenis respons baik positif maupun negatif dengan makna tindak perlokusi sangat bervariasi. Respons positif bentuk (1) apresiasi, (2) dukungan serta (3) harapan terhadap kebijakan dan kegiatan pemerintah, sedangkan respons negatif mengandung (1) kekecewaan, (2) kemarahan, (3) kekesalan, (4) pertanyaan rasa kurang percaya terhadap kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19 di Indonesia. Berbagai respons terlihat mewakili aspirasi rakyat kepada pemerintah untuk lebih sigap dalam menangani kasus Covid-19 di Indonesia.

Dimensions of Character Education in Short Films Dialogue Ilocution Speech Acts

“…These implications can have both positive and negative influences and influence the actions or behavior of viewers or readers towards similar events [53]. This is in harmony with research [80] That the linguistic phenomenon in the form of the influence of perlocutionary acts is characterized by the emergence of many responses or comments, both positive and negative containing meanings varying depending on the context of the situation that follows. In addition, research [81] stated that the phenomenon of using language containing pragmatic political intentions on Instagram accounts which has now become an inseparable part of children's living environment is an important issue in the formation of children's character education in schools.…”

Cultural Interaction Program in Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Pertamina : Netnographic Study

“…Previous research that also discussed and produced positive comments was (Dian et al, 2021) where this research examined the perlocutionary power of Instagram users in COVID-19-themed posts. In this research, positive responses were generated in the form of appreciation, support and hope for government policies and activities that represent the aspirations of the people for the government so that it can better provide welfare and comfort to the community in handling the COVID-19 case.…”

Implikatur pada wacana vaksinasi covid-19 di akun instagram @kemenkes_ri

“…Implikatur wacana tentang covid-19 sebelumnya sudah dilakukan oleh Puspitasari, (2020) penelitian ini berkesimpulan bahwa implikatur dalam Instagram lebih banyak menekankan pada danya informasi tentang anggapan (1) covid-19 adalah virus berbahaya yang membuat panik dan (2) anggapan bahwa Covid-19 adalah virus yang bisa diatasi dengan mengikuti protokol Kesehatan. Selain itu Andriyani et al, (2021) menemukan bahwa dalam unggahan di Instagram khususnya tentang vaksinasi Covid 19 terdapat respon negatif dan respon positif dari pengguna Instagram. Mengingat saat ini dunia sedang dilanda virus covid-19 banyak sekali penelitian yang menggunakannya sebagai data dengan tujuan menganalisis dari berbagai sudut keilmuan (Agung, 2020;Hadiwardoyo, 2020;Mu'awanah & Utomo, 2020;Yanti et al, 2020;Yolarita & Kusuma, 2020).…”