Pada penelitian sebelumnya terungkap bahwa pengguna mesin pemarut sagu tipe TPB 01 di Papua mengeluhkan kesulitan mengencangkan sabuk v-belt, adanya kontak mata parut dengan landasan pada bagian pemasukan batang sagu dan banyaknya bagian batang sagu yang tidak terparut sempurna. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja mesin pemarut sagu tipe TPB 01 melalui modifikasi beberapa bagian mesin. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu melalui pendekatan rancangan teknik yang terdiri atas indentifikasi masalah, perumusan konsep modofikasi, gambar teknik, uji fungsional dan uji kinerja. Berdasarkan identifikasi masalah, bagian mesin yang dimodifikasi adalah memindahkan tenaga penggerak ke dudukan yang terletak di bagian samping mesin dan menambahkan lempengan nilon 5 mm pada landasan bagian pemasukan. Mata parut akan kontak dengan nilon namun karena karakteristik teknik dari nilon yang lebih lunak dibandingkan dengan mata parut menyebabkan nilon terkikis dan membentuk alur mata parut. Hasil pengujian mesin hasil modifikasi menunjukkan kapasitas pemarutan sebesar 571,15 kg/jam dengan efesiensi pemarutan sebesar 95,32%, tingkat kehilangan empulur sagu berupa parutan yang tertinggal pada mesin sebesar 4,68% dan tidak terdapat batang sagu yang tidak terparut.