2019
DOI: 10.31028/ji.v13.i1.31-40
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Desain Sistem Manajemen Aset untuk Jaringan Irigasi Tersier

Abstract: Penelitian ini memaparkan tahap pengembangan sistem informasi untuk manajemen aset irigasi, yang diberi nama Sistem Informasi Management Asset Irigasi-Jaringan Tersier (SIMAI-JT). SIMAI-JT dirancang secara khusus untuk dapat digunakan sebagai alat manajemen pada tingkat jaringan irigasi tersier. Tahap pengembangan SIMAI-JT mencakup desain sistem, pemrograman, dan implementasi.  Tahap desain mencakup struktural dan fungsional.  Program aplikasi ini didesain dan dikembangkan menggunakan aplikasi VBA di atas plat… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
1
1
1

Citation Types

0
0
0
3

Year Published

2019
2019
2024
2024

Publication Types

Select...
3
1

Relationship

0
4

Authors

Journals

citations
Cited by 4 publications
(3 citation statements)
references
References 2 publications
0
0
0
3
Order By: Relevance
“…Setelah didapatkan nilai bobot penanganan dengan menggunakan metode AHP pada tabel 3, dimana nilai bobot digunakan sebagai nilai perhitungan yang dikali dengan nilai kondisi prasarana untuk mendapatkan nilai prioritas penanganan bendung, pada penliaian kondisi prasarana ini dilakukan terhadap lima Bendung yang diteliti secara langsung dilapangan. Perhitungan luasan kondisi prasarana mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Ernanda, 2014) dan (Arthur et al, 2015). Setiap bendung mengalami berbagai kerusakan mulai dari retaknya komponen bendung, plasteran terkelupas, konstruksi berlubang, hingga kondisi struktur roboh.…”
Section: Penilaian Kondisi Prasaranaunclassified
“…Setelah didapatkan nilai bobot penanganan dengan menggunakan metode AHP pada tabel 3, dimana nilai bobot digunakan sebagai nilai perhitungan yang dikali dengan nilai kondisi prasarana untuk mendapatkan nilai prioritas penanganan bendung, pada penliaian kondisi prasarana ini dilakukan terhadap lima Bendung yang diteliti secara langsung dilapangan. Perhitungan luasan kondisi prasarana mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh (Ernanda, 2014) dan (Arthur et al, 2015). Setiap bendung mengalami berbagai kerusakan mulai dari retaknya komponen bendung, plasteran terkelupas, konstruksi berlubang, hingga kondisi struktur roboh.…”
Section: Penilaian Kondisi Prasaranaunclassified
“…Aliran melalui struktur pendukung bisa super kritis atau sub kritis. Bangunan bagi sadap secara teknis dilengkapi dengan pintu dan alat pengukur drainase [14]. Tugas pintu dan alat pengukur adalah untuk memenuhi kebutuhan air irigasi sesuai volume pada waktu tertentu.…”
Section: Bangunan Irigasiunclassified
“…Pemetaan jaringan irigasi telah dilakukan di Indonesia dengan mengandalkan teknik pengamatan langsung lapangan. Data pemetaan ini kemudian diintegrasikan dalam suatu perangkat Sistem Informasi Geografis dan digunakan untuk penentuan kinerja jaringan serta manajemen aset (Apriana, Piarsa, & Bayupati, 2014;Ernanda, Andriyani, & Indarto, 2019;Kono, Rumambi, Pakasi, & Wulur, 2014;Oktavianti, Subari, & Elma, 2014;Sambah, Kuncoro, & Anam, 2017). Teknik ini sangat akurat tapi mempunyai kelemahan berkaitan dengan waktu pelaksanaan survei yang lama dan biaya yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan survei tersebut.…”
Section: Pendahuluanunclassified