Penelitian ini memaparkan tahap pengembangan sistem informasi untuk manajemen aset irigasi, yang diberi nama Sistem Informasi Management Asset Irigasi-Jaringan Tersier (SIMAI-JT). SIMAI-JT dirancang secara khusus untuk dapat digunakan sebagai alat manajemen pada tingkat jaringan irigasi tersier. Tahap pengembangan SIMAI-JT mencakup desain sistem, pemrograman, dan implementasi. Tahap desain mencakup struktural dan fungsional. Program aplikasi ini didesain dan dikembangkan menggunakan aplikasi VBA di atas platform GIS. Input data ke dalam sistem adalah data spasial dalam format point, poliline dan poligon yang menggambarkan karakteristik komponen dari jaringan irigasi. Data diperoleh dari survey lapangan (menggunakan GPS dan kamera) dan digitalisasi dari peta konvensional yang ada. Selanjutnya, semua data spasial yang diperoleh dikonversi ke layer GIS. Sistem mengintegrasikan dan menampilkan semua layer dalam bentuk foto, citra satelit, dan informasi tabel. Pengujian sistem dilakukan pada HIPPA Sidomulyo, Desa Karangsono, Kecamatan Bangsalsari, di wilayah Kabupaten Jember. Hasil desain dikalibrasi berdasarkan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan HIPPA. Hasil menunjukkan bahwa sistem informasi harus dirancang dengan (i) menampilkan peta berbasis citra satelit daerah irigasi, identifikasi dan potensi kerusakan pada jaringan irigasi tersier yang disertai dengan foto bangunan; (ii) kecerdasan buatan (artificial intelligence) dalam penentuan prioritas kerusakan; dan (iii) kinerja kelembagaan. Keluaran program dipergunakan dalam rapat anggota untuk perencanaan strategi kelembagaan dalam penanganan kerusakan jaringan irigasi tersier.
Salah satu upaya untuk meningkatkan produksi pertanian adalah adanya perencanaan tata tanam. Perencanaaan Tata Tanam didasarkan pada jenis tanaman yang akan dibudidayakan dengan ketersediaan dan kebutuhan air irigasi dalam neraca air. Penelitian ini bertujuan mendesain sistem informasi geografis untuk perencanaan tata tanam yang bersifat interaktif dan mampu memprediksi hasil produksi yang optimum. Penelitian diawali dengan mengintegrasikan data sawah dari BPS Kabupaten Jember dengan data baku sawah dari Dinas PU SDA Jember. Dari data tersebut kemudian ditentukan rencana tata tanam berdasarkan klasifikasi iklim oldeman dan data tanaman menggunakan sistem informasi geografis. Sistem Informasi Geografis (SIG) disusun dengan program Visual Basic versi 6.0 dan diintagrasikan dengan program MapInfo Versi 12.0. Hasil yang diperoleh adalah: desain GIS RTTG berstruktural pada (i) DBase Daerah Irigasi; (ii) DBase RTTG dan (iii) DBase Kecamatan dapat membentuk prediksi produksi sawah Kabupaten Jember. Prediksi produksi sawah tertinggi Kabupaten Jember untuk tahun 2023 akan mencapai 998.359 ton dengan merealisasi panen padi rendeng, padi gadu ijin MK1 dan MK2. Ini sesuai dengan Rencana Strategis 2021 – 2026 Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Jember.
One of the obstacles to the development of Tongas District - Probolinggo Regency as an agropolitan area is the Limited of availability of water in Tongas Village. Kelampok village only has technical fields area of 105 hectares (14.45%) and the rest are rain-fed. The goverment of Probolinggo regency plans to develop Kelampok Reservoir. This study aims to research the potential of land and water for development of Kelampok Reservoir as a Water source for agriculture. To develop the Kelampok Reservoir engineering model, required main discharge, the location of the reservoir plan, and flood discharge. The results of the main discharge calculation using tank model had a maximum discharge of 332 L/s in The first decade do March and The discharge si only available for November to May. Hydrologically and geologically, the study area has an average rainfall of 1,430 mm/y with the type of Oldeman Climate classification is D4 and dominated by regosol soil types (96.60%). Kelampok Reservoir is engineered with (i) the full capacity of catchment is 7.103 m3 and the effective capacity is 6,877 m³, (ii) the reservoir has a total width of 10.00 m and an effective width is 9.20 m, and (iii) planned to operate from early July to September (10 decades/10 days) with an discharge output of 789 L/d or 0.913 L/s. Key words: Agropolitan, Discharge, Irrigation, Natural Resource, Reservoir
Objective: The purpose of creating the river water pollution information systems related to oral and dental health community is to facilitate the analysis of diseases caused by water pollution. Material and Methods: The environment-based health management information system based on GIS is based on real data of Bedadung River-Jember Regency, East Java, Indonesia includes the location of the dumping points, photo dumping points, the area of garbage accumulation and tooth and mouth disorders that arise due to contamination of river water, which is associated with community dental and oral health data that taken by survey.Results: Through the environmental health information system information can be displayed about the environment and the dental and oral status of the population around the Bedadung river. Conclusion: The use of the environment-based health management information system is very important to help support the government's decision to prevent the spread and severity of community diseases caused by river water pollution, reduce morbidity and mortality and reduce the burden of government financing to treat diseases and disability integrated in an integrated manner.Keywords: Water pollution, Bedadung river, Oral and health community, Environment-based health management information system Cite this Article: Ernanda H, Hamzah Z, Setyowati DI, Handayani ATW, Indriana T. 2018. The benefits of information system of water pollution at Bedadung river towards oral and dental health of the community. Journal of Dentomaxillofacial Science 3(2): 91-95.
Sektor pertanian diharapkan berkontribusi sebagai wujud ketahanan pangan di Indonesia. Strategi yang digunakan adalah peningkatan kinerja infrastruktur irigasi yang dilakukan dengan cara menilai dari sector sistem irigasi. Sistem Irigasi Bedadung mengairi 13.245 ha merupakan sistem irigasi terluas di Kabupaten Jember. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penilaian kondisi dan keberfungsian aset irigasi pada Sistem Irigasi Bedadung. Penilaian ini dilakukan berdasarkan kondisi eksisting aset irigasi pada Tahun 2021. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sistem Irigasi Bedadung memiliki 439 aset irigasi yang tersebar pada 26 daerah irigasi. Kondisi aset irigasi tergolong baik dengan prosentase sebesar 69% sedangkan sisanya kondisi asetnya rusak prosentase sebesar 31%. Hasil keberfungsian aset sebesar 51% dengan kondisi keberfungsian baik sedangkan sisanya yakni 49% dengan kondisi keberfungsiannya kurang baik dan buruk. Berdasarkan efektifitas penyaluran air irigasi, 165 petak tersier (98,8%) mengalami surplus air irigasi. Berdasarkan prioritas aset, maka perlu dilakukan perbaikan aset pada B. BAR. 1b. Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan bahwa kegiatan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi yang dilakukan saat ini masih belum optimal. Hal ini ditunjukkan oleh adanya kerusakan-kerusakan pada aset irigasi yang dapat mempengaruhi kinerja irigasi terutama servis layanan irigasi yang akan sangat mempengaruhi produktifitas lahan. Untuk memaksimalkan pemeliharaan jaringan irigasi direkomendasikan menentukan Angka Kebutuhan Nyata Operasi dan Pemeliharaan (AKNOP) berdasarkan kondisi pada aset irigasi.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.