Design of Information System Buddhist Identity Card in Riau Province Using Java Programming Language

Wijoyo, Hadion; Haudi, H; Sunarsi, Denok; Cahyono, Yoyok; Wijayanti, Kiki Dwi; Nuryani, Yusni; Nariah, N; Akbar, Mada Faisal

doi:10.2139/ssrn.3865597

Cited by 6 publications

(6 citation statements)

References 2 publications

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Dikatakan berkembang jika memiliki yang dapat dikatakan sebagai usaha cabang, maupun mampu meningkatkan produksi barang atau penjualan barang dan atau jasa yang dihasilkan untuk dijual (Wijoyo et al, 2021). Dapat diukur bahwa beberapa usaha angkringan ini lebih bisa menyanggupi dalam kegiatan ekspansi pembukaan gerai atau cabang baru, dikarenakan diketahui kegiatan ekspansi memiliki beberapa pilihan yaitu Merger, Akuisisi, Hostiletakeover, Laveraged Buyout, dan Pertumbuhan Internal di mana pilihan ini merupakan salah satu arahan dalam pembinaan kegiatan usaha yang terlaksana, dan pertumbuhan secara eksternal di mana keterbutuhan pihak lain dari lingkar usaha dalam kegiatan mengarah pada bentuk kerjasama saling menguntungkan dengan relasi dan diikat dengan suatu dokumen kerjasama.…”

Section: Gambar 5 Proses Kegiatan Usaha -Pelayanan Konsumenunclassified

Pembinaan Potensi Wirausaha Dalam Pengelolaan Usaha Angringan

Syamlan,

Suharto,

Rusdiyanto

et al. 2024

Lamahu J. Pengabdi. Masy. Terintegrasi

View full text Add to dashboard Cite

Service activities are carried out based on the obstacles faced by a business actor, which reflects the inconsistency of business activities that have an impact on services that can be categorized as not good. This business activity has indications of poor management, and this is an essential need for business activities which cannot be separated from the importance of understanding financial management. To be precise, in this activity, business income or results that did not meet expectations were found. Through this activity, it is known that there are obstacles in financial management that affect workers' service to consumers and even the calculation of funding turnover or financing for the business. The aim and urgency of this service are to provide an understanding of the importance of commitment to financial recording so that it can become a benchmark and provide information on activities. Business the information in question is information that contains sustainable business activities. The stages of service implementation activities are divided into direct (face-to-face) and indirect (programmed arrival) implementation. The results of developing this simple recording concept are expected to provide new work patterns and new thinking for workers and business owners so that they can plan development activities that can be pursued.

show abstract

Section: Gambar 5 Proses Kegiatan Usaha -Pelayanan Konsumenunclassified

Pembinaan Potensi Wirausaha Dalam Pengelolaan Usaha Angringan

Syamlan,

Suharto,

Rusdiyanto

et al. 2024

Lamahu J. Pengabdi. Masy. Terintegrasi

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…( 6) Interaksi langsung dengan konsumen: melalui aplikasi pemasaran, ukm dapat berinteraksi secara langsung dengan konsumen, mendapatkan umpan balik langsung, dan membangun hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan mereka (Cahyani, Hasbiyah, & Kusumadinata, 2022). ( 7) Meningkatkan efisiensi operasional: aplikasi pemasaran juga membantu ukm dalam mengelola inventaris, proses pesanan, dan layanan pelanggan dengan lebih efisien, yang pada akhirnya meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional mereka (Wijoyo, et al, 2020;Malik, Kusumadinata, & Hasbiyah, 2023). Hal lain adalah visibilitas dalam usaha mampu dilihat oleh konsumen akan konsistensi usaha serta keputusan konsumen lebih terpercaya untuk memilihnya sesuai dengan selera yang dimiliki konsumen (Nurkasanah, et al, 2023).…”

Section: Metode Penelitianunclassified

Metode Pemasaran Rumah Makan di Kota Bogor dalam Meningkatkan Volume Penjualan

Prasetyo,

Kusumadinata,

Luthfie

2024

karimahtauhid

View full text Add to dashboard Cite

Komunikasi pemasaran merupakan alat yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan, mempengaruhi, dan mengingatkan konsumen mengenai produk dan merek yang mereka tawarkan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Shopeefood, sebuah fitur layanan yang disediakan oleh platform aplikasi Shopee, telah menjadi favorit di antara pengguna . Layanan ini hanya bekerja sama dengan restoran yang telah terdaftar dan bermitra dengan Shopee, sehingga memberikan rasa aman dan kepercayaan kepada konsumen. Shopeefood memungkinkan pengguna untuk memesan makanan secara online melalui aplikasi Shopee. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bagaimana strategi komunikasi pemasaran melalui aplikasi Shopeefood dapat meningkatkan volume penjualan bagi para pelaku usaha kuliner di Kota Bogor. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif, dengan pendekatan survei yang mengutamakan kualitas. Pengumpulan data dilakukan melalui Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan, termasuk wawancara, pemilihan narasumber, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi pemasaran menggunakan aplikasi Shopeefood memiliki dampak yang signifikan dalam meningkatkan volume penjualan. Promosi penjualan dan pemasaran interaktif yang dilakukan oleh para pelaku usaha, yang sebelumnya hanya mengandalkan penjualan offline, mampu meningkatkan penjualan setelah menggunakan aplikasi Shopeefood.

show abstract

“…An information system is a collection of subsystems, both physical and non-physical relate to each other and work together harmoniously to achieve one goal namely processing data into useful information (Wijoyo et al, 2021); (Zhou et al, 2019).…”

Section: Definition Of Information Systemsmentioning

confidence: 99%

Design of a Culinary Information System at Piksi Ganesha Polytechnic Using the Waterfall Method

Alexandra,

Al-Farizy,

Rivatunisa

2023

jppipa, pendidikan ipa, fisika, biologi, kimia

View full text Add to dashboard Cite

The rapid development of the culinary industry demands increased efficiency and effectiveness in information management at Piksi Ganesha Polytechnic. This research aims to design a Culinary Information System using the Waterfall Method to ensure the development of a structured and organized system. The initial stage of research involves analyzing the needs of stakeholders, such as students, lecturers, and administration. This analysis becomes the basis for designing a system that meets user needs and expectations. The design process is carried out in stages, starting from overall system design, database, and user interface, to application business logic. System implementation is carried out after the design is complete, ensuring that each stage has been properly verified and validated. System testing is carried out thoroughly to ensure system quality and reliability. The results of this research indicate that the Waterfall Method provides a solid and structured framework for the development of Culinary Information Systems. Complete documentation, good risk management, and a focus on quality help ensure successful system implementation. Its suitability for stable projects makes it the right choice for the development of a Culinary Information System at Piksi Ganesha Polytechnic. The conclusions of this research contribute to further understanding of the application of the Waterfall Method in the context of information system development in educational institutions.

show abstract

Design of Information System Buddhist Identity Card in Riau Province Using Java Programming Language

Cited by 6 publications

References 2 publications

Pembinaan Potensi Wirausaha Dalam Pengelolaan Usaha Angringan

Pembinaan Potensi Wirausaha Dalam Pengelolaan Usaha Angringan

Metode Pemasaran Rumah Makan di Kota Bogor dalam Meningkatkan Volume Penjualan

Design of a Culinary Information System at Piksi Ganesha Polytechnic Using the Waterfall Method

Contact Info

Product

Resources

About