2020
DOI: 10.20884/1.bioe.2020.2.2.1815
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Deteksi Molekuler Virus Dengue dan Chikungunya pada Nyamuk Aedes spp. di Kecamatan Cilongok

Abstract: DBD dan chikungunya merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi masalah di Indonesia. Kecamatan Cilongok merupakan salah kecamatan endemis DBD dan pernah mengalami KLB chikungunya. Deteksi virus pada nyamuk sebelum menginfeksi manusia penting sebagai peringatan dini dalam upaya pencegahan wabah di daerah endemis. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui infeksi virus Dengue dan Chikungunya pada nyamuk Aedes spp. yang ditangkap. Penelitian ini dilakukan di empat desa di Kecamatan Cilongok yang meliputi Desa… Show more

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2

Citation Types

0
0
0
2

Year Published

2021
2021
2021
2021

Publication Types

Select...
1

Relationship

0
1

Authors

Journals

citations
Cited by 1 publication
(2 citation statements)
references
References 4 publications
0
0
0
2
Order By: Relevance
“…6 Chikungunya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dan belum ada vaksin atau pengobatan khusus/spesifik untuk penyakit tersebut. 11,13,14 Chikungunya umumnya tidak menyebabkan kematian tetapi mampu melumpuhkan sementara dari penderitanya, 15 sedangkan menurut Kumar et al, chikungunya dapat menyebabkan penyakit yang parah bahkan kematian terutama pada penderita yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes, hipertensi, dan jantung. 16 Pengendalian vektor masih dipandang sebagai cara yang tepat untuk pencegahan penyebaran penyakit chikungunya dan menurunkan risiko penularan, namun demikian masih terdapat beberapa tantangan seperti terjadinya evolusi resistensi nyamuk terhadap insektisida, urbanisasi, perubahan lingkungan, dan kondisi geografis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
See 1 more Smart Citation
“…6 Chikungunya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dan belum ada vaksin atau pengobatan khusus/spesifik untuk penyakit tersebut. 11,13,14 Chikungunya umumnya tidak menyebabkan kematian tetapi mampu melumpuhkan sementara dari penderitanya, 15 sedangkan menurut Kumar et al, chikungunya dapat menyebabkan penyakit yang parah bahkan kematian terutama pada penderita yang mempunyai penyakit penyerta (komorbid) seperti diabetes, hipertensi, dan jantung. 16 Pengendalian vektor masih dipandang sebagai cara yang tepat untuk pencegahan penyebaran penyakit chikungunya dan menurunkan risiko penularan, namun demikian masih terdapat beberapa tantangan seperti terjadinya evolusi resistensi nyamuk terhadap insektisida, urbanisasi, perubahan lingkungan, dan kondisi geografis.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…16 Pengendalian vektor masih dipandang sebagai cara yang tepat untuk pencegahan penyebaran penyakit chikungunya dan menurunkan risiko penularan, namun demikian masih terdapat beberapa tantangan seperti terjadinya evolusi resistensi nyamuk terhadap insektisida, urbanisasi, perubahan lingkungan, dan kondisi geografis. 6,11,14 Strategi pengendalian vektor terintegrasi dan surveilans yang efektif serta pengembangan vaksin atau terapi anti-virus sangat penting untuk pengendalian infeksi. 11 Beberapa negara di Afrika dan Asia merupakan daerah endemis chikungunya dan secara global, sebanyak 1,3 miliar orang yang tinggal di 94 negara diperkirakan berisiko terinfeksi virus Chikungunya.…”
Section: Pendahuluanunclassified