In order to increase access to formal financial institutions, the Indonesian government has issued various national strategies. However, Indonesia's inclusive financial index is still under other ASEAN countries. Therefore, in this study, we investigate the factors that influence financial inclusion in Indonesia. The microdata from global findex 2014 was carried out in this study by using binary logistic regression analysis. The finding indicates that there is a significant positive relationship between individual characteristics, including financial inclusion, constraints to financial inclusion, utilization of financial services motivation, and loan sources. Since the main targets of financial inclusion are the poor, this finding becomes an essential proposition for policies in the banking sector, that besides the factors of gender, age, education, and type of jobs, income is the primary factor that influences access and utilization of financial services. Mainly regarding loans, increased income will increase the opportunities of the poor to getting loans because only high-income groups have collateral in applying for loans.Abstrak. Untuk meningkatkan akses ke lembaga keuangan formal, pemerintah Indonesia mengeluarkan berbagai strategi nasional. Namun, indeks keuangan inklusif Indonesia masih di bawah negara-negara ASEAN lainnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini, kami menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi inklusi keuangan di Indonesia. Data mikro dari global findex 2014 dianalisis dalam penelitian ini dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif yang signifikan antara karakteristik individu, inklusi keuangan, kendala inklusi keuangan, penggunaan motivasi layanan keuangan, dan sumber kredit. Karena target utama dari inklusi keuangan di Indonesia adalah kelompok masyarakat miskin, maka hasil penelitian ini menjadi masukan yang penting bagi kebijakan di sektor perbankan, bahwa selain faktor-faktor gender, usia, pendidikan, dan jenis pekerjaan, pendapatan menjadi faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan inklusi keuangan. Khususnya mengenai kredit, peningkatan pendapatan akan meningkatkan peluang masyarakat untuk mendapatkan pinjaman, karena hanya kelompok berpendapatan lebih tinggi yang memiliki jaminan dalam mengajukan pinjaman.