Soy protein isolate (SPI) is a product of soybeans possessing good functionality thus it is widely used as an ingredient in any formulation in food and beverage industries. Glycation is commonly done to
ABSTRAKIsolat protein kedelai (IPK) adalah salah satu produk dari kedelai yang memiliki sifat fungsional yang baik sehingga banyak digunakan oleh industri pangan sebagai bahan formulasi berbagai makanan dan minuman. Glikasi banyak dilakukan untuk meningkatkan fungsionalitas protein dan mengurangi alergenisitas. Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh waktu inkubasi IPK dengan laktosa terhadap derajat glikasi berbasis konjugat IPK-laktosa, amino bebas, dan laktosa serta mengetahui bobot molekul dan intensitas pita protein konjugat IPK-laktosa. Isolat protein diperoleh dengan pengaturan pH. Glikasi IPK dengan laktosa dilakukan dalam kondisi pH 9,5, suhu 95°C selama 0, 30, 60, dan 90 menit. Penentuan derajat glikasi pada produk konjugat IPK-laktosa dilakukan menggunakan beberapa metode yakni diantaranya metode berbasiskan TBA, HPLC, dan Bradford. Profil bobot molekul protein dianalisis menggunakan elektroforesis SDS-PAGE. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu inkubasi maka semakin besar pula derajat glikasi yang dihasilkan. Hasil elektroforesis SDS-PAGE menunjukkan bahwa kacang kedelai memiliki 13 pita protein dengan bobot molekul antara 11,8 sampai dengan 170,2 kDa. Perlakuan glikasi dengan laktosa selama inkubasi pada suhu 95°C dapat menghilangkan ataupun menurunkan intensitas pita protein dengan bobot molekul 66,6; 56,1; dan 30,9 kDa yang diduga merupakan alergen utama pada kedelai. (Li et al., 2016). Produk ini dapat digunakan sebagai ingredien pangan pada berbagai produk olahan seperti sosis, susu formula, nuget, dan sebagainya. Selain memiliki kadar protein yang tinggi, kedelai juga memiliki komponen bioaktif yang bermanfaat bagi kesehatan. Kedelai memiliki beberapa sifat fungsional seperti da-