Abstrak.Kemampuan berpikirkritismatematika siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Soe rendah. Upaya peningkatannya diterapkan model PjBL berpendekatan saintifik. Penelitian bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan berpikir kritis pada kedua kelas sampelberdasarkan kategori kemampuan awal yaitu kategori atas, menengahdan bawah.Penelitian ini menggunakan metode kuantitatifmodelquasi eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan berpikir kritis siswa pada kelas yang diajarkan model PjBL berpendekatan saintifik lebih baik dari siswa yang diajarkan tanpa model tersebut pada ketiga kategori yaitu kategori atas, menengah dan bawah. Perbedaan yang paling tinggi terdapat pada kategori bawah sehingga model PjBL berpendekatan saintifik paling efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis untuk siswa pada kategori kemampuan awal yang rendah.Kata Kunci: Berpikir Kritis, Model PjBL, Saintifik I. PENDAHULUAN Pembelajaran matematika di sekolah tidak hanya berkaitan dengan penguasaan materi matematika sebanyak-banyaknya, melainkan juga untuk mencapai tujuan-tujuan yang lebih tinggi misalnya kemampuan berpikir siswa. Dewey dalam [1] mengatakan bahwa sekolah harus mengajarkan cara berpikir yang benar pada anakanak. Selanjutnya menurut Ruggiero berpikir adalah segala aktivitas mental yang membantu merumuskan atau memecahkan masalah, membuat keputusan, atau memenuhi keinginan untuk memahami; berpikir adalah sebuah pencarian jawaban, sebuah pencapaian makna [1].Menurut Ennis dalam[2] berpikir kritis adalah berpikir secara beralasan dan reflektif yang masuk akal atau berdasarkan nalar dengan menekankan pada pembuatan keputusan tentang apa yang harus dipercayai atau diyakini untuk menentukan apa yang akan dikerjakan. Kemampuan berpikir kritis dapat bermanfat untuk menghadapi berbagai kemungkinan dan memiliki karakteristik yang paling mungkin dapat dikembangkan melalui pembelajaran matematika [3].Geometri merupakan salah satu cabang matematika yang menempati posisi strategis untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Geometri berfungsi untuk mengembangkan kemampuan berpikir analitis, kritis dan kreatif dan juga penting bagi siswa untuk meningkatkan wawasan keruangan. Hasil wawancara dengan salah satu guru mata pelajaran matematika di SMP Negeri 3 Soe, kabupaten Timor Tengah Selatan propinsi Nusa Tenggara Timur, diketahui bahwa banyak siswa kesulitan menyelesaikan soal-soal geometri. Siswa hanya mengerjakan soal dengan berfokus pada penggunaan rumus. Dari pekerjaan siswa pada ulangan harian materi geometri yaitu materi Bangun Ruang Sisi Datar siswa kelas VIII tahun pelajaran 2013/2014 lalu diketahui kesulitan tersebut dikarenakan siswa masih belum terbiasa dan kurang kritis saat berhadapan dengan soal-soal non rutin karena kemampuan matematika siswa masih rendah.Berdasarkan fakta yang ditemukan, perlu dilakukan usaha untuk meningkatkan kemampuan berpikir kritis melalui pembenahan dalam proses pembelajaran.Dibutuhkan suatu model pembelajaran yang mendukung peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa. Model Project