Traditional markets are identical with dirty, seedy, and smelly due to waste problems generated by the activities / processes of the market itself. The market has a big enough role to fulfill daily needs and support the economy of the urbans. The City of Tasikmalaya has several traditional markets that are provided to meet the daily needs of its people, local governments with various funding programs has to build or revitalize markets with the hope that they can provide more services for its users. The development and revitalization process that is carried out is sometimes only focused to the physical aspects without thinking about the environmental management system, especially on the problem of waste management systems that involve the behavior and activities of market users. This study was conducted to obtain a description of the condition of waste management in traditional markets in the City of Tasikmalaya through an approach to the activities and behavior of users, management institutions, and facilities in the market environment using the Behavior Mapping method. From the research results obtained data that almost all existing markets do not yet have a suitable waste management system, garbage is only collected without going through a good sorting process, users are not too concerned with the conditions of existing waste problems, the existing institutions also have not been maximally managed, the facilities provided are only in the form of temporary waste collection facilities and the conditions can be seen from the condition.Keywords: Waste, Traditional Markets, Management System, Behavior MappingAbstrak: Pasar tradisional identik dengan kotor, kumuh, dan bau akibat permasalahan sampah yang dihasilkan oleh aktivitas/proses kegiatan dari pasar itu sendiri. Pasar memiliki peran yang cukup besar bagi pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan penunjang perekonomian masyarakat di perkotaan. Kota Tasikmalaya memiliki beberapa pasar tradisional yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakatnya, pemerintah daerah dengan berbagai program pendanaan membangun atau merevitalisasi pasar dengan harapan agar dapat memberikan pelayanan yang lebih bagi penggunanya. Proses pembangunan dan revitalisasi yang dilakukan terkadang hanya terfokus kepada aspek fisik tanpa memikirkan sistem pengelolaan lingkungan khususnya pada masalah system pengelolaan sampah yang melibatkan perilaku dan aktivitas dari pengguna pasar. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran bagaimana kondisi pengelolaan sampah di pasar tradisional di Kota Tasikmalaya melalui pendekatan terhadap aktivitas dan perilaku pengguna, lembaga pengelola, dan fasilitas yang ada di lingkungan pasar menggunakan metode Behavior Mapping. Dari hasil penelitian diperoleh data bahwa hampir semua pasar yang ada belum memiliki system pengelolaan sampah yang sesuai, sampah hanya dikumpulkan tanpa melalui proses pemilahan yang baik, pengguna tidak terlalu peduli dengan kondisi permasalahan sampah yang ada, kelembagaan yang ada juga belum secara maksimal melakukan pengelolaan, fasilitas yang disediakan hanya berupa sarana penampungan sampah sementara dan dilihat dari kondisinya pun terkesan asal ada. Kata Kunci: Sampah, Pasar Tradisional, Pengelolaan, Behavior Mapping