PENDAHULUANLobster merupakan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Nurfiarini et al., 2016) dan menempati urutan ke empat komoditas ekspor dari kelompok udang-udangan (Junaedi et al., 2010). Di Indonesia, ditemukan sebanyak tujuh jenis spiny lobster dari Famili Palinuridae yaitu Panulirus homarus (lobster pasir), P. ornatus (lobster mutiara), P. longipes (lobster batik), P. versicolor (lobster bambu), P. polyphagus (lobster pakistan/lumpur), P. penicillatus (lobster batu) (Phillips, 2006;Tewfik et al., 2009), dan Puerulus mesodontus (Wardiatno et al., 2016). Kalih (2012)
ABSTRAKSampai saat ini, informasi mengenai kebiasaan makan, luas relung dan tumpang tindih relung mengenai lobster di Indonesia belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kebiasaan makan, luas relung dan tumpang tindih relung beberapa jenis lobster di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek. Pengambilan sampel isi lambung lobster diperoleh dari hasil tangkapan nelayan lobster di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan pada Mei dan November 2016. Jumlah sampel lobster yang diamati isi lambungnya berjumlah 63 ekor dengan kisaran panjang karapas 4,6-8,2 mm. Kebiasaan makanan beberapa jenis lobster di Teluk Prigi terdiri dari moluska, krustasea, detritus, karang, tumbuhan (makrofita) dan pasir.
Luas relung tertinggi dimiliki oleh lobster bambu (Panulirus versicolor) dan lobster batik (Panulirus longipes).Tumpang tindih relung yang tinggi mengindikasikan tingginya peluang kompetisi dalam memanfaatkan makanan kecuali lobster batik merah (Panulirus longipes femoristriga).