ABSTRAKEstuari Segara Anakan dikenal sebagai salah satu estuari yang potensial dan menjadi habitat penting dalam menyediakan ruang bagi beragam fauna akuatik, khususnya ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui keanekaragaman sumberdaya ikan di Estuari Segara Anakan. Penelitian dilakukan pada bulan Maret -Juni 2014. Pengambilan contoh dilakukan di 4 zona, yaitu mulut estuari, muara sungai, paparan laguna, dan alur sungai berhutan mangrove. Spesimen ikan dikumpulkan dengan alat tangkap jaring apong, jaring kantong, jaring tek tek (tram-mel net), surungan, dan widey. Ikan yang terkumpul sebanyak 23.521 ekor, terdiri atas 45 famili dan 87 spesies yang didominasi oleh famili Ambassidae, Engraulidae, Leognathidae, Mugilidae, Atherinidae, dan Bagridae. Berdasarkan habitat yang didiami, spesies terbanyak ditemukan di mulut estuari sebanyak 55 spesies, 53 spesies ditemukan di laguna, 54 spesies di muara sungai, dan 50 spesies di alur sungai berhutan mangrove, dan 22 spesies ditemukan diseluruh tipe habitat. Keberadaan juvenil ikan sebagai bagian dari komposisi terbesar dari spesies menunjukkan peran ekologis penting estuari sebagai daerah pemijahan, asuhan dan pembesaran, serta sumber makanan. KEYWORDS: Estuary, fish biodiversity, Segara Anakan PENDAHULUANPerairan estuari termasuk dalam perairan umum yang didefinisikan sebagai perairan yang letaknya di atas garis pasang laut terendah ke arah daratan (Nontji et al., 1986), sehingga estuaria merupakan wilyah pesisir semi tertutup yang memiliki hubungan bebas dengan laut terbuka dan menerima masukan air tawar dari daratan. Terbentuknya habitat air payau dengan salinitas yang berfluktuasi, memungkinkan bagi keberadaan ekosistem pesisir yang khas dan kompleks. Kawasan yang umumnya terbentuk di ujung sungai-sungai besar dan bermuara di laut, dimana aliran airnya membawa serta partikel-partikel unsur hara, berpengaruh terhadap produktifitas perairan wilayah muara umumnya lebih tinggi (1.500 g/m 2 /th) dibanding produktivitas ekosistem laut lepas (125 g/m 2 /th) dan perairan tawar (400 g/m 2
Pekalongan waters, a part of the Java Sea, has potency to develop marine fisheries sector to increase regional income and community livelihoods. The fluctuation of marine fish production every year requires serious attention in planning and policy strategies for the utilization of the fishery resources. Time series fish production data can be used to predict fish production in the following years through the forecasting process. The data used in this study is fish production data from Pekalongan Fishing Port, Central Java, from January 2011 to December 2020. The method used is data exponential smoothing by comparing three exponential smoothing methods consisting of single/simple exponential smoothing, double exponential smoothing and Holt-Winters’ exponential smoothing. The criterion that used to measure the forecasting performance is the mean absolute percentage error (MAPE) value. The smaller MAPE value shows the better the forecasting result. The smallest MAPE value is obtained by finding the optimal smoothing constant value which is usually calculated using the trial and error method. However, in this study, the constant value was calculated using the add-in solver approach in Microsoft Excel. The forecasting results obtained show that forecasting using the Holt Winter Exponential Smoothing method is reasonable with a MAPE value of 37.878.
PENDAHULUANLobster merupakan sumber daya perikanan yang memiliki nilai ekonomis tinggi (Nurfiarini et al., 2016) dan menempati urutan ke empat komoditas ekspor dari kelompok udang-udangan (Junaedi et al., 2010). Di Indonesia, ditemukan sebanyak tujuh jenis spiny lobster dari Famili Palinuridae yaitu Panulirus homarus (lobster pasir), P. ornatus (lobster mutiara), P. longipes (lobster batik), P. versicolor (lobster bambu), P. polyphagus (lobster pakistan/lumpur), P. penicillatus (lobster batu) (Phillips, 2006;Tewfik et al., 2009), dan Puerulus mesodontus (Wardiatno et al., 2016). Kalih (2012) ABSTRAKSampai saat ini, informasi mengenai kebiasaan makan, luas relung dan tumpang tindih relung mengenai lobster di Indonesia belum banyak diketahui. Tujuan penelitian ini adalah mengkaji kebiasaan makan, luas relung dan tumpang tindih relung beberapa jenis lobster di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek. Pengambilan sampel isi lambung lobster diperoleh dari hasil tangkapan nelayan lobster di Teluk Prigi, Kabupaten Trenggalek, Provinsi Jawa Timur. Pengumpulan data dilakukan pada Mei dan November 2016. Jumlah sampel lobster yang diamati isi lambungnya berjumlah 63 ekor dengan kisaran panjang karapas 4,6-8,2 mm. Kebiasaan makanan beberapa jenis lobster di Teluk Prigi terdiri dari moluska, krustasea, detritus, karang, tumbuhan (makrofita) dan pasir. Luas relung tertinggi dimiliki oleh lobster bambu (Panulirus versicolor) dan lobster batik (Panulirus longipes).Tumpang tindih relung yang tinggi mengindikasikan tingginya peluang kompetisi dalam memanfaatkan makanan kecuali lobster batik merah (Panulirus longipes femoristriga).
Danau Limboto di Propinsi Gorontalo termasuk danau kritis yang disebabkan karena sedimentasi/pendangkalan, eutrofikasi dan gulma air eceng gondok. Pada 2013 di Danau Limboto telah dilakukan program pengerukan dan tanah hasil pengerukan dijadikan tanggul penahan air mengelilingi danau. Tulisan ini bertujuan untuk mendapatkan pola pengelolaan perairan Danau Limboto pasca pengerukan. Penelitian perikanan di Danau Limboto telah dilakukan sebelum pengerukan sejak tahun 2006 – 2010 dan sesudah pengerukan pada periode 2014 – 2016. Pelaksanan pengerukan dan pembuatan tanggul di Danau Limboto menyebabkan terjadi perubahan ekologis yang penting yaitu; pendalaman air, tanggul penahan air, habitat lumpur yang terangkat ke atas dan tertutupnya wilayah ruaya ikan yang bermigrasi.Limboto Lake in Gorontalo Province belongs a critical lake caused by sedimentation, eutrophication and water hyacinth ). The dredging program had been initiated at Limboto lake since 2013 and dredged soil has been used as water-retaining embankments around the lake. This paper aim was to derive the management pattern of Limboto lake waters after dredging. Fisheries research was conducted at Limboto lake during before dredging during 2006 - 2010 and after dredging program. During 2014 – 2016. Implementation of dredging and embankment construction in Limboto Lake , hence has caused an important ecological changes that is; Water depths, water retention embankment, uplifted mud habitat and the closure of migratory fish beeding areas.
Udang windu (Penaeus monodon) merupakan salah satu komoditas udang utama dan mempunyai nilai ekonomi tinggi di perairan, Kabupaten Aceh. Saat ini laju eksploitasi udang windu sangat tinggi. Hal tersebut merupakan ancaman terhadap kelestarian sumber daya udang windu. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji opsi pengelolaan konservasi udang windu di Aceh Timur. Kepadatan post larva Penaeidae berkisar antara 0-214 ind/1.000 m3 dan kepadatan stok juvenil udang windu berkisar antara 686-1.875 ind/km2, dimana kepadatan tertinggi di Kuala Arakundo dan Kuala Peureulak. Distribusi spasial kelimpahan udang windu berkisar antara 10-130 ekor/m2 (10-167.000 g/ha). Analisis aspek status pemanfaatan, degradasi habitat (penebangan liar, pembukaan tambak, dan sedimentasi), perkiraan dan evaluasi resiko, serta faktor-faktor yang mendukung diantaranya respon masyarakat dan kesiapan sistem sosial merupakan masukan dalam menentukan konservasi sumber daya udang windu. Oleh karena itu, dalam upaya menjamin kelestarian sumber daya udang windu di alam serta keberlanjutan usaha budidayanya, perlu dilakukan langkah-langkah pengelolaan dan konservasi sumber daya udang windu yang rasional, seperti (a) pengendalian dan pemulihan degradasi lingkungan melalui pengendalian erosi bagian hulu-hilir, dan menjaga dan merehabilitasi hutan mangrove, (b) pengendalian penyebaran penyakit dengan pendekatan kehati-hatian untuk pengembangan budidaya udang vanamei, (c) pengendalian penangkapan juvenil udang windu melalui pelarangan beroperasi alat tangkap sejenis trawl (pukat langgih dan pukat layang), dan (d) revitalisasi dan pengembangan kelembagaan nelayan.Indian tiger prawn (Penaeusmonodon) is one of the main shrimp commodities and has high economic value. East coastal waters of East Aceh district is known as one of the main producer of tiger prawns with the best quality. On the other hand the rate of exploitation of tiger shrimp is very high. This issue is therefore need to be a addressed further. The purpose of this study is, therefore, to assess the management activities needed to conserve tiger shrimp in East Aceh. Penaeidae post larvae density in Aceh Timur ranges from 0-214 ind/1,000 m3 and juvenile stock density ranges from 0,245-49,419 kg/km2, where the highest density is in Kuala Arakundo and Kuala Peureulak. The Spatial Abundance Distribution of indian tiger prawn ranges from 10 to 130 ind./m2 (10-167,000 g/ha). Analysis of aspects of utilization status, habitat degradation (illegal logging, sedimentation, land clearing for aquaculture), risk estimation and evaluation, and factors are inputthat support conservation of tiger shrimp resources. Therefore, in an effort to ensure the sustainability of tiger shrimp resources in the wild and the sustainability of its cultivation business, it is necessary to take steps to manage and conserve rational tiger shrimp resources.such as (a) controlling and restoring environmental degradation through upstream-downstream erosion control, and safeguarding and rehabilitating mangrove, (b) controlling the spread of diseases with precautionary approach to the development of vanamei shrimp farming, (c) controlling the capture of indian tiger prawn juveniles through the prohibition operates of bottom trawling (pukat langgih and pukat layang), and (d) fisherman revitalization and institutional development.
scite is a Brooklyn-based organization that helps researchers better discover and understand research articles through Smart Citations–citations that display the context of the citation and describe whether the article provides supporting or contrasting evidence. scite is used by students and researchers from around the world and is funded in part by the National Science Foundation and the National Institute on Drug Abuse of the National Institutes of Health.
customersupport@researchsolutions.com
10624 S. Eastern Ave., Ste. A-614
Henderson, NV 89052, USA
This site is protected by reCAPTCHA and the Google Privacy Policy and Terms of Service apply.
Copyright © 2024 scite LLC. All rights reserved.
Made with 💙 for researchers
Part of the Research Solutions Family.