2012
DOI: 10.21059/buletinpeternak.v32i3.1257
|View full text |Cite
|
Sign up to set email alerts
|

Dinamika Folikel Ovulasi Setelah Sinkronisasi Estrus dengan Prostaglandin F2a pada Sapi Perah

Help me understand this report

Search citation statements

Order By: Relevance

Paper Sections

Select...
2
1
1
1

Citation Types

0
2
0
6

Year Published

2017
2017
2023
2023

Publication Types

Select...
5
1

Relationship

0
6

Authors

Journals

citations
Cited by 6 publications
(8 citation statements)
references
References 0 publications
0
2
0
6
Order By: Relevance
“…Sinkronisasi birahi adalah teknik manipulasi siklus birahi untuk menimbulkan gejala birahi dan ovulasi pada sekolompok hewan secara bersamaan (Putro, 2013). Keuntungan penyerentakan birahi pada ternak adalah ketika sekelompok ternak bisa birahi di waktu yang sama, lalu dilakukan inseminasi secara serentak, sehingga akan didapati kelahiran anak terjadi pada waktu relatif bersamaan pula, cara ini tentunya sangat memudahkan manajemen pemeliharaan dan penjualan di sebuah peternakan (Zaenuri & Rodiah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Sinkronisasi birahi adalah teknik manipulasi siklus birahi untuk menimbulkan gejala birahi dan ovulasi pada sekolompok hewan secara bersamaan (Putro, 2013). Keuntungan penyerentakan birahi pada ternak adalah ketika sekelompok ternak bisa birahi di waktu yang sama, lalu dilakukan inseminasi secara serentak, sehingga akan didapati kelahiran anak terjadi pada waktu relatif bersamaan pula, cara ini tentunya sangat memudahkan manajemen pemeliharaan dan penjualan di sebuah peternakan (Zaenuri & Rodiah, 2016).…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Inseminasi buatan (IB) pada sapi Bali telah dilaksanakan di NTB sejak 1972, menggunakan semen beku import dari semen berbagai ras (Dradjat, 1999). Pelaksanaan inseminasi buatan dimaksudkan untuk meningkatkan produktifitas dan reproduktifitas sapi (Putro dan Kusumawati, 2014). Namun sejak satu dasa warsa yang lalu timbul masalah yang relative rumit pada sapi Bali di NTB, yaitu: Pertama, penurunan populasi sapi Bali yang terlihat dari informasi bahwa pada tahun 1970an dan 1980an NTB dikenal sebagai sumber daging dan bibit sapi Bali dan mampu eksport sapi ke luar negeri.…”
Section: Pendahuluanunclassified
“…Menejemen pemeliharaan dengan kandang yang terbuka tidak disekat secara individu, akan terjadi interaksi antar sapi. Menurut hasil penelitian Galina et al, (1996) (Putro dan Kusumawati, 2014). Tanda birahi pada sapi sangat bervariasi yaitu antara lain; a. lama birahi bervariasi antara 1-18 jam (Hurnik dan King, 1987), 2-30 jam (Macmillan, 1985), b. tanda fisik yang bervariasi yaitu tidak ada tanda fisik hingga vulva bengkak, merah dan terdapat leleran lender.…”
Section: Hasil Dan Pembahasanunclassified
“…Hasil laporan monitoring BBIB Lembang bulan September menunjukkan, kabupaten Banggai dengan jumlah akseptor 6.000 ekor diperkirakan jumlah kebuntingannya 4.398 ekor (73,30%) (Anonimus 2015). Oleh karena itu, sinkronisasi yang paling baik adalah menggunakan program ovsynch (kombinasi hormon PGF2α dan GnRH) seperti yang dilaporkan oleh Putro & Kusumawati (2014), yaitu dinamika folikel ovulasi setelah sinkronisasi estrus dengan prostaglandin PGF2α menjadi lebih sinergi dengan penambahan GnRH atau menggunakan hormon PGF2α dengan lebih dari satu kali menyuntikan; serta seperti hasil penelitian Sariubang & Nurhayu (2011), yang menyatakan bahwa penyuntikan 3 ml PGF2α dilakukan sebanyak dua kali selang 11 hari dari penyuntikan pertama, memberikan respon berahi induk sapi Bali lebih baik dibandingkan dengan penyuntikan PGF2α satu kali. …”
Section: Pelaksanaaan Gbib DI Provinsi Sulawesi Tengahunclassified