Diseminasi Teknologi Pupuk Kandang Sapi  Plus Rizobakteri  Pada Kelompok Tani  Kakao Di Kabupaten Limapuluh Kota

Rahma, Haliatur; Trisno, Jumsu; Martinius, Martinius; Reflin, Reflin; Wahyuni, Sri; Nusyirwan, Nusyirwan

doi:10.25077/hilirisasi.1.4.150-159.0

Cited by 4 publications

(2 citation statements)

References 1 publication

Supporting

Mentioning

Contrasting

Unclassified

Order By: Relevance

“…Pemangkasan bentuk dilakukan untuk membentuk kerangka tanaman yang baik. Pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk memelihara tanaman kakao agar pertumbuhannya dapat bertahan dengan baik dan sehat dengan membuang cabang cacing, cabang yang terkena penyakit, dan cabang menggantung (Rahma, et al, 2018 Sedangkan pemangkasan produksi untuk memaksimalkan produktivitas tanaman. Pemangkasan kakao ini dilakukan dengan menggunakan ala pemangkas seperti gunting dan lain sebagainya.…”

Section: Jenis Dan Waktu Pemangkasanunclassified

Pemberdayaan Kelompok Tani Sawah Payo Kabupaten Tanah Datar Melalui Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao

Yanti

Hamid

Reflin

et al. 2020

JHI

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman perkebunan yang terus mendapat perhatian untuk dikembangkan. Salah satu daerah di Sumatera Barat yang terbilang sebagai sentral perkebunan kakao adalah Nagari Gunung Rajo, Kabupaten Tanah Datar. Namun dalam pembudidayaan seringkali mendapat permasalahan seperti yang dihadapi kelompok Tani Sawah Payo dalam memproduksi biji kakao yaitu pohon kakao yang telah menua dan rusak akibat serangan hama penyakit. Untuk mengatasi masalah tersebut perlu adanya usaha intensifikasi yang dapat mengurangi serangan hama dan penyakit sehingga produksi dari kakao tersebut terus meningkat. Tujuan dari kegiatan pemberdayaan kelompok tani ini adalah memberikan pengetahuan tentang teknik dan proses pemangkasan tanaman budidaya kakao yang baik dan benar sesuai dengan prosedur budidaya yang seharusnya agar dapat meningkatkan hasil produktivitas dari tanaman tersebut. Metode yang digunakan dalam kegiatan adalah metode pendekatan secara langsung dan tidak langsung. Metode pendekatan secara langsung dengan melakukan wawancara terhadap masyarakat Nagari Gunung Rajo serta dengan mengadakan sosialisasi dan demonstrasi langsung di lapangan. Metode secara tidak langsung yang dilakukan adalah observasi. Observasi merupakan pengamatan yang dilakukan guna mengetahui kebiasaan. Hasil yang diperoleh dari kegiatan pemberdayaan adalah masyarakat khususnya kelompok tani Sawah Payo memiliki pengetahuan yang lebih terhadap cara budidaya tanaman kakao yang baik dan benar, mengetahui kapan waktu yang tepat untuk dilakukan pemangkasan serta jenis pemangkasan seperti apa yang diperlukan sehingga dapat meningkatkan hasil produksi dari kakao itu sendiri. Kegiatan ini sangat membantu masyarakat dalam mengatasi setiap permasalahan yang ditemukan dalam budidaya tanaman kakao tersebut.

show abstract

Section: Jenis Dan Waktu Pemangkasanunclassified

Pemberdayaan Kelompok Tani Sawah Payo Kabupaten Tanah Datar Melalui Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao

Yanti

Hamid

Reflin

et al. 2020

JHI

Self Cite

View full text Add to dashboard Cite

show abstract

“…Salah satu dalam mengatasi yaitu dengan cara pemangkasan. Rahma, et al, (2018) menyatakan bahwa pemangkasan pemeliharaan bertujuan untuk memelihara tanaman agar pertumbuhannya dapat bertahan dengan baik dan sehat dengan membuang cabang cacing, cabang yang terkena penyakit, dan cabang menggantung. Penggunaan insektisida berbahan aktif Buprofezin dengan dosis sesuai anjuran dapat mematikan 20-26% WBC uji dalam 1 jam.…”

Section: Pengenalan Pengolahan Hasil Tanaman Jerukunclassified

Pengembangan Potensi Pertanian, Kesehatan Dan Sosial Dari Nagari Pandam Gadang Kecamatan Gunung Omeh

Susanti¹,

Oktafiandes²,

Sulaiman³

2020

BINA

View full text Add to dashboard Cite

Tujuan kegiatan yaitu agar mahasiswa dapat menggunakan ilmu yang diperoleh selama masa kuliah untuk diterapkan kepada masyarakat terutama yang di pelosok. Kegiatan ini dilaksanakan di Pandam Gadang yang melibatkan mahasiswa berjumlah 26 orang. Pandam Gadang merupakan Nagari yang berada di Kecamatan Gunuang Omeh Kabupaten Limapuluh Kota. Kecamatan Gunuang Omeh terdiri dari 3 Nagari yaitu Pandam Gadang, Koto Tinggi, dan Talang Anau. Pandam Gadang terdiri dari enam jorong, yaitu Jorong Koto Panjang, Jorong Kampuang Gaduang, Jorong Kampuang Patai, Jorong Ikan Banyak, Jorong Koto Marapak, Jorong Sungai Mangkirai. Permasalahan yang banyak terdapat di Nagari Pandam Gadang adalah masalah pertanian seperti adanya hama dan penyakit tanaman serta sisa hasil sortir jeruk yang mengurangi produktivitas dalam bidang pertanian. Kecamatan Gunuang Omeh merupakan kecamatan yang terkenal dengan jeruknya yang manis, 95% mata pencaharian penduduk Nagari Pandam Gadang adalah petani sehingga banyak program kerja yang dapat dilaksanakan oleh mahasiswa untuk meningkatkan pertanian di Nagari Pandam Gadang. Pelaksanaan kegiatan ini menggunakan metode pelatihan, sosialisasi manfaat, serta bahan yang diperlukan serta cara pembuatannya. Hasil kegiatan yaitu Pengolahan jeruk sisa yang asam akan di olah menjadi permen jeli rasa jeruk. Pengolahan jeruk sisa yang asam ini selain sebagai produk baru Nagari juga dapat menjadi nilai jual dengan harga yang lebih ekonomis serta baik untuk kesehatan. Diharapkan untuk Nagari Pandam Gadang melaksanakan kegiatan evaluasi terhadap hasil pertanian ataupun kendala yang dihadapi setiap bulannya agar dapat memaksimalkan produksi pertanian.

show abstract

Effect of combination of biofertilizer and nanobiopesticide citronella against mosaic disease on patchouli plant

Noveriza¹,

Mardiningsih²,

Trisilawati³

et al. 2020

IOP Conf. Ser.: Earth Environ. Sci.

View full text Add to dashboard Cite

Nanobiopesticide citronella (Nano-BC) at 1% concentration was effectively reduced the intensity of mosaic disease and yield loss ranging from 23 to 43%. The mixed formulation of Serratia marsescens AR1 and Pseudomonas fluorescens LPK1-9 with cow manure (15 kg/tree) and 0.1% nanobiopesticide citronella were able to reduce 20 to 25% the intensity of vascular streak dieback disease (VSD). The combination between biofertilizer and Nano-BC is assumed to be able to reduce the intensity of patchouli mosaic virus and its insect vector and increase the resistance of patchouli plants to the disease. The objective of this study was to obtain a dose of biofertilizer (0, 100, 200, 300 g) and 1% Nano-BC that effectively controlling patchouli mosaic disease and their vectors in the field. Research was conducted on patchouli var Sidikalang at Laing Experimental Garden, Solok from January to December 2018. Application of 1% Nano-BC and 300 g biofertilizer per plant showed as the best combination to reduce the incidence and intensity of patchouli mosaic disease in the field. In addition, the highest content of P2O5 was 39.00 ppm available in the soil, in which the efficacy rate ranged from 9.37 to 12.47%.

show abstract

Diseminasi Teknologi Pupuk Kandang Sapi Plus Rizobakteri Pada Kelompok Tani Kakao Di Kabupaten Limapuluh Kota

Cited by 4 publications

References 1 publication

Pemberdayaan Kelompok Tani Sawah Payo Kabupaten Tanah Datar Melalui Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao

Pemberdayaan Kelompok Tani Sawah Payo Kabupaten Tanah Datar Melalui Teknik Pemangkasan Tanaman Kakao

Pengembangan Potensi Pertanian, Kesehatan Dan Sosial Dari Nagari Pandam Gadang Kecamatan Gunung Omeh

Effect of combination of biofertilizer and nanobiopesticide citronella against mosaic disease on patchouli plant

Contact Info

Product

Resources

About